BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ANATOMI dan FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN
Anatomi berasal dari bahasa latin yaitu, Ana: Bagian, memisahkan. Tomi (tomie): Iris, potong. Fisiologi berasal dari kata fisis (Physis): Alam atau cara kerja. Logos(logi): ilmu pengetahuan. Dari kata tersebut dapat disimpulkan pengertian Anatomi dan Fisiologi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh itu bekerja.
2.1.1 Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi utama system ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses – proses berikut :
- Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
- Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
- Peristaltik adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
- Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
- Absorpsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik.
- Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat – zat sisa yang tidak tercerna.
Sistem Pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus.
2.1.3 Susunan Saluran Pencernaan
2.1.3.1 Oris (Rongga Mulut)
Mulut adalah permulaan saluran pencernaan. Rongga mulut dibatasi oleh beberapa bagian, yaitu sebelah atas oleh tulang rahang dan langit-langit (palatum), sebelah kiri dan kanan oleh otot-otot pipi, serta sebelah bawah oleh rahang bawah. Ada 2 jenis pencernaan didalam rongga mulut:
- Pencernaan mekanik,
- Pencernaan kimiawi
- Mengerjakan pencernaan pertama dengan jalan mengunyah
- Untuk berbicara
- Bila perlu, digunakan untuk bernafas.
Pipi adalah daerah berdaging pada wajah di bawah mata dan di antara hidung dan telinga kiri atau kanan. Pipi membentuk dinding lateral pada mulut manusia dan menyentuh tulang pipi di bawah mata. Pada hewan, tanda pada daerah pipi, terutama tepat di bawah mata dapat berfungsi sebagai pembeda penting antara berbagai spesies.
Bibir adalah bagian tubuh yang terlihat di mulut manusia maupun pada beberapa binatang. Bibir yang lembut, bergerak, dan berfungsi sebagai pembukaan untuk asupan makanan dan dalam artikulasi suara dan bicara. Bibir manusia adalah organ indra sentuhan, dan dapat erotis bila digunakan dalam berciuman dan tindakan-tindakan lain yang berhubungan dengan hubungan seksual.
Pipi dan bibir mengandung otot-otot yang diperlukan dalam proses mengunyah dan bicara, disebelah luar pipi dan bibir diselimuti oleh kulit dan disebelah dalam diselimuti oleh selaput lendir (mukosa)..
2.1.3.1.2 Gigi
Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata. Mereka memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugasAkar dari gigi tertutup oleh gusi. Gigi memiliki struktur pelindung yang disebut email gigi, yang membantu mencegah lubang di gigi. Pulp dalam gigi menciut dan dentin terdeposit di tempatnya.
Bagian-bagian gigi : Mahkota gigi atau corona, merupakan bagian yang tampak di atas gusi. Terdiri atas:
- Lapisan email, merupakan lapisan yang paling keras.
- Tulang gigi (dentin), di dalamnya terdapat saraf dan pembuluh darah.
- Rongga gigi (pulpa), merupakan bagian antara corona dan radiks.
- Leher gigi atau kolum, merupakan bagian yang berada di dalam gusi.
- Akar gigi atau radiks, merupakan bagian yang tertanam pada tulang rahang. Akar gigi melekat pada tulang rahang dengan perantaraan semen gigi.
- Semen gigi melapisi akar gigi dan membantu menahan gigi agar tetap melekat pada gusi. Terdiri atas:
ü Gusi, merupakan tempat tumbuh gigi.
Berdasarkan bentuk dan fungsinya gigi dapat dibedakan menjadi:
- Gigi seri atau Incisivi (I) yang memiliki fungsi untuk menggigit dan memotong.
- Gigi taring atau Caninus (C) yang memiliki fungsi untuk menyobek.
- Gigi geraham dapat dibedakan menjadi gigi geraham kecil atau Premolar (P) dan gigi geraham besar atau Molar (M) yang memiliki fungsi mengunyah dan melumatkan makanan.
- Sulung, Mulai tumbuh pada anak usia anak anak umur 6 – 7 bulan. Lengkap pada umur 2,5 tahun jumlahnya 20 buah disebut juga gigi susu, terdiri dari : 8 buah gigi seri, (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus) dan 8 buah gigi geraham (molare).
- Gigi Tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6 – 18 tahun, jumlahnya 32 buah, terdiri dari : 8 buah gigi seri, (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus) 18 buah gigi geraham (molare)dan 12 buah gigi geraham (premolare).
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut. Lidah dibagi atas tiga bagian :
- Pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglottis yang berfungsi untuk menutup jalan napas pada waktu kitamenelan makanan, supaya makanan jangan masukn ke jalan napas.
- Punggung lidah (dorsum lingua) terdapat putting-putting pengecap atau ujung saraf pengecap.
- Frenulum lingua merupakan selaput lender yang terdapat pada bagian bawah kira kira di tengah, jika lidah digerakan ke atas Nampak selaput lender. Flika sublingual terdapat di sebelah kiri dan kanan frenulun lingua, di sini terdapat pula lipatan selaput lender. Pada pertengahan flika sublingual initerdapat saluran dari grandula parotis, submaksilaris dan glandula sublingualis.
Fungsi Lidah :
- Untuk membersihkan gigi serta rongga mulut antara pipi dan gigi
- Mencampur makanan dengan ludah
- Untuk menolak makanan dan minuman kebelakang
- Untuk berbicara
- Untuk mengecap manis, asin dan pahit
- Untuk merasakan dingin dan panas
- papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus;
- papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah;
- papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.
Kelenjar ludah menghasilkan saliva. Saliva mengandung enzim ptyalin atau amylase dan ion natrium, klorida, bikarbonat, dan kalium. Fungsi saliva adalah :
- Melarutkan makanan secara kimia,
- Melembabkan dan melumasi makanan
- Mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltose
- Zat buangan
- Zat antibakteri dan antibodi
Terletak disebelah bawah dengan daun telinga diantara otot pengunyah dengan kulit pipi. Cairan ludah hasil sekresinya dikeluarkan melalui duktus stesen kedalam rongga mulut melalui satu lubang dihadapannya gigi molar kedua atas. Saliva yang disekresikan sebanyak 25-35 %.
2.1.3.1.4.2 Kelenjar Sublinguinalis
Terletak pada rongga mulut bagian belakang, duktusnya bernama duktus wartoni, bermuara di rongga mulut dekat dengan frenulum lingua. Saliva yang disekresikan sebanyak 3-5 %
2.1.3.1.4.3 Kelenjar Submandibularis
Letaknya di bawah selaput lender dasar rongga mulut bermuara di dasar rongga mulut atau terletak lebih belakang dan kesamping dari kelenjar sublinguinalis. Saluran menuju kelantai rongga mulut belakang gigi seri pertama. Kelenjar ludah disarafi oleh saraf saraf tak sadar. Saliva yang disekresikan sebanyak 60-70 %
2.1.3.2 Faring (tekak/tenggorokan)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari bagian superior (bagian yang sama tinggi dengan hidung), bagian media (bagian yang sma tinggi dengan mulut) dan bagian inferior nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga. Bagian media disebut orofaring, bagian ini berbatas ke depan sampai di akarvlidah bagian inferior disebut laringofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring. Menelan (deglutisic), jalan udara masuk ke bagian depan terus ke leher bagian depan sedangkan jalan makanan masuk ke belakang dari jalan napas dan di depan dari ruas tulang belakang. Makanan melewati epiglottis lateral melalui resus piriformis masuk ke esophagus tanpa membahayakan jalan udara. Gerakan menelan mencegah masuknya makanan ke jalan udara, pada waktu yang sama jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan, otot mulut dan lidah berkontraksi secara bersamaan.
2.1.3.3 Esofagus (kerongkongan)
Esophagus adalah yang menghubungkan tekak dengan lambung, yg letaknya dibelakang trakea yg berukuran panjang ± 25 cm dan lebar 2 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung. Lapisan dinding dari dalam ke luar : lppisan selaput lender (mukosa),lapisan submukosa, lapisan otot melingkar sekuler, dan lapisan otot memanjang longitudinal. Esofagus terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung, setelah mellui toraks menembus diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan lambung. Fungsi dari esofagus adalah menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung dan tiap2 ujung esofagus dilindungi oleh suatu spinter yang berperan sebagai barier terhadap refleks isi lambung kedalam esophagus.
2.1.3.4 Gaster (lambung)
Lambung atau gaster merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama di daerah epigaster. Lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan esophagus melalui orifisium pilorik, terletak di bawah diafragma di depan pancreas dan limpa, menempel di sebelah kiri fundus uteri. Bagian lambung terdiri dari :
- Fundus Ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah osteum kardium dan biasanya penuh berisi gas.
- Korpus Ventrikuli, setinggi osteum kardium, sesuatu lekukan pada bagian bawah kurva tura minor.
- Antrum Pilorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal membentuk sfingter pylorus.
- Kurvatura Minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari osteum kardiak sampai pylorus.
- Kurvatura Mayor, lebih panjang dari kurvatura minor terbentang dari sisi kiri osteum kardiak melalui fundus fentrikuli menuju ke kanan sampai pylorus inferior. Ligamentum gastrolienalis terbentang dari bagian atas kurvatura mayor sampai ke limpa.
- Osteum Kardiak, merupakan tempat esophagus bagian abdomen masuk ke lambung. Pada bagian ini terdapat Orivisium Pilorik.
- Lapisan selaput lender, apabila lambung ini dikosongkan, lapisan ini akan berlipat lipat yang disebut rugae.
- Lapisan otot melingkar (muskulus aurikularis).
- Lapisan otot miring (muskulus opliqus).
- Lapisan otot panjang (muskulus longitudinal).
- Lapisan jaringan ikat atau serosa (peritoneum).
Fungsi dari lambung:
- Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan oleh peristaltic lambung dan getah lambung.
- Fungsi asam lambung sebagai pembunuh kuman atau racun yang masuk bersama makanan serta untuk mengasamkan makanan agar mudah dicerna.
- Getah cerna lambung yang dihasilkan :
ü Asam garam (HCl), fungsinya mengasamkan makanan dan membuat suasana asam pada pepsinogen menjadi pepsin.
ü Renin, fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dan dari karsinogen (karsinogen dan protein susu)
ü Lapisan lambung, jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak yang marangsang sekresi getah lambung.
2.1.3.5 Intestinum minor
Usus halus atau intesnium minor adalah bagian dari system pencrnaan makanan yang berpangkal pylorus dan berakhir pada sekum panjangnya ± 6 m, merupakan saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan yang terdiri dari lapisan usus halus (lapisan mukosa [sebelah dalam] lapisan otot melingkar [M.sirkuler], lapisan otot memanjang [M.longitudinal] lapisan serosa [sebelah luar]).
Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna).
Kelenjar – kelenjar usus menghasilkan enzim – enzim pencernaan, yaitu :
- Peptidase, berfungsi mengubah peptide menjadi asam amino
- Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
- Maltase, berfungsi mengubah maltose menjadi glukosa
- Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
Mukosa usus halus
Permukaan epitel yang sangat luas melalui lipatan mukosa dan mikrovili memudahkan pencernaan dan absorpsi. Lipatan ini di bentuk oleh mukosa dan submukoda yang dapat memperbesar permukaan usus. Pada penampang melintang, vili di lapisi oleh epitel dan kripta yang menghasilkan bermacam-macam hormon jaringan dan enzim yang memegang peranan aktif dalam pencernaan .
Absorpsi
Absorpsi makan yang sudah di cerna seluruhnya berlangsung di dalam usus halus melalui dua saluran yaitu pembuluh kapiler dalam darah dan saluran llimfe disebelah dalam permukaan villi usus. Sebuah vilus berisi lacteal, pembulluh darah epithelium dan jaringan otot yang di ikat bersam oleh jaringan limfoit selurunya di liput membrane dasar dan di tutupi oleh epithelium. Karena vili keluar dari dinding usu maka bersentuhan dengan makanan cair dan lemak yang di absoprsi kedalam lacteal kemudian berjalan melelui pembuluh limfe masuk ke dalam pembulluh kapiler darah di vili dan oleh ven porta di bawah ke hati untuk mengalami beberapa perubahan.
Fungsi usus halus:
- Menerima zat-zat makanan yang sudah di cerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
- Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
- Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida.
- Enterokinase, mengaktifkan enzim proteolitik.
- Eriksin menyempurnakan perncernaan protein menjadi asam amino.
ü maltose mengubah maltose menjadi monosakarida
ü sucrose mengubah sukrosa menjadi monosakarida.
Usus halus terdiri dari tiga bagian :
2.1.3.5.1 Usus dua belas jari (duodenum)
Nama duodenum berasal dari bahasa latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari. Duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke (jejunum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Panjang duodenum adalah 20 cm.
Jejunum dan ileum mempunyai panjang sekitar ±6 m. 2 per 5 bagian atas adalah (jejunum) dengan panjang ±23m dan ileum dengan panjang 4 sampai 5 m. lekukan jejunum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk kipas dikenal sebagai mesenterium.
Akar mesenterium memungkinkan keluar dan masuknya cabanng-cabang arteri dan vena mesentrika superior, pembuluh linfe dan saraf ke ruang antara 2 lapisan peritoneum yang membentuk mesenterium. Sambungan antara jejunum dan ileum tidak mempunyai batas yang tegas. Ujung bawah ileum berhubungan dengan sekum dengan perantaraan lubang yang bernama orifisium ileosekalis. Orifisium ini di perkuat oleh sfingter ileosekalis dan pada bagian ini terdapat katup falvula sekalis atau valvula baukhahini yang berfungsi untuk mencegah cairan dalam kolom asendens tidak masuk kembali ke ileum.
2.1.3.5.2 Usus kosong (jejunum)
Berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti “kosong”. Menempati 2/5 sebelah atas dari usus halus. Terjadi pencernaan secara kimiawi. Panjang dari jejunum adalah 2,5 m
2.1.3.5.3 Usus penyerapan (ileum)
Ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan menempati 3/5 bagian akhir usus halus. Panjang dari ileum adalah 3,6 m.
2.1.3.6 Intestinum Mayor
Usus besar atau Intestinum mayor panjangnya ± 1,5 m, lebarnya 5-6 cm. Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke luar :
- Selaput lender
- Lapisan otot melingkar
- Lapisan otot memanjang
- Jaringan ikat.
- Menyerap air dari makanan
- Tempat tinggal bakteri E.Coli
- Tempat feses
Intestinum mayor terdiri dari :
2.1.3.6.1 Sekum
Sekum (bahasa latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Di bawah seikum terdapat appendiks vermiformis yang berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga umbai cacing, panjangnya ± 6 cm. Seluruhnya ditutupu oleh peritoneum mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentrium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup.
2.1.3.6.2 Kolon Asendens
Kolon assendens mempunyai panjang 13 cm, terletak di abdomen bawah sebelah kanan membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati melengkung ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatica, dilanjutkan sebagai kolon transversum.
2.1.3.6.3 Kolon Transversum
Panjangnya ±38 cm membujur dari kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura hepatica dan sebelah kiri terdapaat fleksura lienalis.
2.1.3.6.4 Kolon desendens
Panjangnya ±25 cm terletak di abdomen bawah bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan fleksura lienalisbsampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
2.1.3.6.5 Kolon Sigmoid
Kolon sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring dalam rongga pelvis sebelah kiri, bentuknya menyerupai S, ujung bawahnya berhubungan dengan rektum
2.1.3.7 Rektum
Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.
2.1.2.8 Anus
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus. Anus terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat voleh 3 sfingter yaitu :
- Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menurut kehendak.
- Sfingter levator ani, bekerja juga tidak menurut kehendak.
- Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bekerja menurut kehendak.
2.1.4 Kelenjar Pencernaan
2.1.4.1 Hati (Hepar)
Hati merupakan kelenjar terbesar dan terpenting dalam tubuh. Berwarna coklat dan beratnya ± 1.5 kg. Letaknya bagian atas dalam rongga abdomen di sebelah nkanan bawah diafragma. Hati terbagi atas dua lapisan utama :bPermukaan atas berbentuk cembung, terletak di bawah diafragma, dan permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisuravtransversus. Fisura Longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri di bagian atas hati. Hati dibagi menjadi 4 belahan, yaitu :
- Lobus kanan
- Lobus kiri
- Lobus kaudataa
- Lobus quadrates
Darah yang berasal dari vena porta bersentuhan erat dengan sel hati dan setiap lobulus disalurioleh sebuah pembuluh sinusoid darah ataubkapiler hepatica. Pembuluh darah halus berjalan diantara lobules hati, disebut vena interlobular. Dari sisi cabang-cabang kapiler masuk ke dalam bahan lobulus yaitu vena lobuler. Pembuluh darah ini mengalirkan darah dalam vena lain yang disebut vena sublobuler, yang satu sama lain membentuk vena hepatica dan langsung masuk ke dalam vena kava inferior. Empedu dibentuk dalam sela-sela kecil di dalam sel hepar melalui kapiler empedu yang halus ataunkorekuli. Bahan-bahan termasuk glikogen lemak, vitamin, zat besi, vitamin yang larut dalam minyak atau lemakmdisimpan di hati. Hati membantu mempertahankan suhu tubuh karena luasnya organ ini dan banyaknya kegiatan metabolism yang berlangsung sehingga mengakibatkan darah banyak mengalir melalui organ ini yang menaikan suhu tubuh.
Secara umum, hati mempunyai fungsi:
- Mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang disimpan disuatu tempat dalam tubuh, dikeluarka sesuai dengan pemakaiannya dalam jaringan.
- Mengubah zat buangan dan zat beracun untuk di ekresi dalam empedu dan urine.
- Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi nglikogen.
- Sekresi empedu, garam empedu dibuat di hati, dibentuk dalam system retikuleodoteliun, dialirkan ke empedu.
- Pembentukan ureum, hati menerima asam amino diubah menjadi ureum, dikeluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentukurine.
- Menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan air.
Fungsi empedu adalah :
- Mengemulsikan lemak dalam usus halus.
- Mengabsorbsi lemak
- Membantu dalam pengeluaran kolesterol dari dalam tubuh
Pankreas merupakan kelenjar yang besifat endokrin dan eksokrin. Bersifat endokrin karena menghasilkan hormone insulin dan hormone glukogen yang dimasukkan ke darah. Bersifat eksokrin karena menghasilkan enzim pencernaan. Keluarnya enzim dari pancreas karena dipengaruhi oleh enzim pankreozimin. Pankreas menghasilkan enzim-enzim pencernaan sebagai berikut:
- Tripsinogen, diaktifkan oleh enzim enterokinase menjadi tripsin. Tripsin berfungsi mengubah polipeptida menjadi peptida.
- Kimotripsinogen, diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin yang berfungsi membantu tripsin.
- Peptidase, berperan mengubah senyawa peptide menjadi asam amino .
- Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
- Amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.
- Nuklease, berfungsi memecah asam nukleat menjadi nukleotida.
- NaHCO3atau KHCO3 atau ion bikarbonat HCO3-, berfungsi menetralkan suasana asam yang berasal dari lambung.
- Fungsi Eksokrin, membentuk getah pancreas yang berisi enzim dan elektrolit.
- Fungsi Endokrin, sekelompok kecil sel epithelium yang berbentuk pulau-pulau kecil atau pulau langerhans, yang bersama-sama membentuk organ endokrin yang mengekresikan insulin.
- Fungsi sekresi eksternal, Cairan pancreas dialirkan ke duodenum yang berguna untuk proses pencernaan makanan di intestinum.
- Fungsi sekresi internal, sekresi yang dihasilkan oleh pulau-pulau langerhans sendiri langsung dialirkan ke dalam peredaran darah.
Sebuah kantong yang berbentuk terong dan merupakan membrane berotot, letaknya dalam sebuah lobus di sebuah permukaan bawah hati sampai pinggir depanyya, panjangnya 8-12 cm, berkapasitas 60 cm³. Lapisan empedu terdiri dari lapisan luar serosa/parietal, lapisan otot bergaris, lapisan dalam mukosa/visceral disebut juga membrane mukosa.
Duktus sitikus, panjangnya ± 3,5 cm yang berjalan dari lekuk empedu berhubungan dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum. Sterkobilin member warna feses dan sebagian diabsorpsi kembali oleh darah dan membuat warna pada urine yang disebut urobilin.
Bagian-bagian dari kandung empedu :
- Fundus vesika felea, merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir setelah korpus vesika felea.
- Korpus vesika felea, bagian dari kandung empedu yang di dalamnya berisi getah empedu.
- Leher kandung kemih, merupakan leher dari kandung empedu yang di dalamnya berisi getah empedu.
- Dukyus sistikus, panjangnya ± 3¾ cm berjalan darimleher kandung empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus, membentuknsaluran empedu ke duodenum.
- Duktus Hepatikus, saluran yang keluar dari leher.
- Duktus koledokus saluran yang membawa empedu ke duodenum.
- Sebagai persediaan getah empedu, membuat getah empedu menjadi kental.
- Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel-sel hati, jumlah setiap hari dari setiap orang dikeluarkan 500-1000 cc. mSekresi digunakan untuk mencerna lemak.
- Mengemulsikan lemak dalam usus halus.
- Mengabsorbsi lemak
- Membantu dalam pengeluaran kolesterol dari dalam tubuh
Atas dan Bawah saluran pencernaan manusia Sistem pencernaan secara keseluruhan adalah sekitar 9 meter. Dalam manusia dewasa yang sehat proses ini bisa memakan waktu antara 24 dan 72 jam. Makanan fisiologi pencernaan bervariasi antara individu dan pada faktor-faktor lain seperti karakteristik makanan dan porsi makan.
2.1.5.1 Mulut
Pada manusia, pencernaan dimulai di mulut, atau dikenal sebagai “rongga bukal”, di mana makanan dikunyah . Saliva disekresi dalam jumlah besar (1-1,5 liter / hari) oleh tiga pasang kelenjar ludah eksokrin (parotid, submandibular, dan ) sublingual dalam rongga mulut, dan dicampur dengan makanan dikunyah oleh lidah. Air liur membersihkan rongga mulut, membasahi makanan, dan berisi pencernaan enzim seperti saliva amilase , yang membantu dalam pemecahan kimia dari polisakarida seperti pati menjadi disakarida seperti maltosa . Hal ini juga mengandung lendir, suatu glikoprotein yang membantu melunakkan makanan dan membentuknya menjadi bolus . Sebuah tambahan enzim, lipase lingual , menghidrolisis rantai panjang trigliserida menjadi gliserida parsial dan asam lemak bebas.
Menelan mengangkut makanan dikunyah ke dalam kerongkongan , melewati orofaring dan hipofaring . Mekanisme menelan dikoordinasikan oleh pusat menelan di medulla oblongata dan pons . Refleks ini diprakarsai oleh reseptor sentuhan di faring sebagai bolus makanan didorong ke bagian belakang mulut.
2.1.5.2 Faring
Faring adalah bagian dari leher dan tenggorokan yang terletak persis di belakang rongga mulut dan hidung, dan tengkorak, atau unggul, ke kerongkongan. Ini adalah bagian dari sistem pencernaan dan sistem pernapasan. Karena makanan dan udara melewati faring, flap jaringan ikat, yang epiglotis menutup atas trakea ketika makanan ditelan untuk mencegah tersedak atau sesak napas. Orofaring adalah bagian dari faring di belakang rongga mulut. Hal ini dilapisi dengan epitel skuamosa berlapis . Nasofaring terletak di belakang rongga hidung dan seperti bagian hidung dilapisi dengan kolumnar bersilia epitel pseudostratified. Seperti orofaring atasnya dengan hipofaring ( laryngopharynx ) berfungsi sebagai jalan untuk makanan dan udara dan dilapisi dengan epitel skuamosa berlapis. Itu terletak kalah dengan epiglotis tegak dan meluas ke laring, di mana jalur pernapasan dan pencernaan menyimpang. Pada saat itu, laryngopharynx tersebut kontinu dengan kerongkongan. Selama menelan, makanan memiliki “hak jalan”, dan saluran udara sementara berhenti.
2.1.5.3 Kerongkongan
Kerongkongan adalah tabung otot sempit sekitar 20-30 sentimeter panjang, yang dimulai pada faring di bagian belakang mulut, melewati diafragma dada , dan berakhir di lubang jantung dari lambung . Dinding esofagus terdiri dari dua lapisan otot polos , yang membentuk lapisan kontinyu dari kerongkongan ke usus dan kontrak perlahan, selama jangka waktu yang lama. Lapisan dalam dari otot sirkuler diatur dalam serangkaian turun cincin, sedangkan lapisan luar yang diatur longitudinal. Pada bagian atas kerongkongan, adalah lipatan jaringan disebut epiglotis yang menutup selama menelan untuk mencegah makanan dari memasuki trakea (tenggorokan). Makanan dikunyah didorong ke kerongkongan ke lambung melalui peristaltik kontraksi otot-otot ini. Dibutuhkan hanya sekitar tujuh detik untuk makanan untuk melewati kerongkongan dan sekarang pencernaan berlangsung.
2.1.5.4 Perut
Perut adalah, kecil ‘J’berbentuk kantong dengan dinding terbuat dari tebal, dpt dilembungkan otot , yang menyimpan dan membantu memecah makanan. Makanan direduksi menjadi partikel yang sangat kecil lebih mungkin untuk sepenuhnya dicerna dalam usus kecil, dan berputar lambung memiliki efek membantu fisik pembongkaran dimulai di mulut. Ruminansia, yang mampu mencerna bahan berserat (terutama selulosa ), gunakan kedepan-perut dan diulang mengunyah untuk lebih pembongkaran tersebut. Kelinci dan beberapa hewan lain melewati beberapa materi melalui sistem pencernaan mereka seluruh dua kali. Sebagian besar burung menelan batu-batu kecil untuk membantu dalam pengolahan mekanik di tembolok.
Makanan memasuki perut melalui lubang jantung di mana itu lebih dipecah dan dicampur dengan asam lambung , pepsin dan enzim pencernaan untuk memecah protein. Enzim dalam perut juga memiliki kondisi optimum, yang berarti bahwa mereka bekerja pada pH tertentu dan suhu yang lebih baik daripada yang lain. Asam sendiri tidak memecah molekul makanan, melainkan memberikan pH optimum untuk reaksi enzim pepsin dan membunuh banyak mikroorganisme yang tertelan dengan makanan. Hal ini juga dapat mengubah sifat protein. Ini adalah proses mengurangi obligasi polipeptida dan mengganggu jembatan garam, yang pada gilirannya menyebabkan hilangnya sekunder, struktur protein tersier, atau kuaterner. Para sel parietal lambung juga mengeluarkan sebuah glikoprotein yang disebut faktor intrinsik , yang memungkinkan penyerapan vitamin B-12 . Lendir sel-sel leher yang hadir dalam kelenjar lambung perut. Mereka mengeluarkan lendir , yang bersama dengan jus lambung memainkan peran penting dalam pelumasan dan perlindungan dari epitel mukosa dari kritik pedas oleh sangat terkonsentrasi asam klorida . Molekul kecil lainnya seperti alkohol yang diserap dalam perut, melewati membran lambung dan memasuki sistem peredaran darah secara langsung. Makanan di perut dalam bentuk semi-cair, yang setelah selesai dikenal sebagai air perut yg menghancurkan makanan. Setelah konsumsi makanan, pencernaan “tonik” dan peristaltik kontraksi dimulai, yang membantu memecah makanan dan memindahkannya seterusnya. [16] Ketika air perut yg menghancurkan makanan mencapai pembukaan ke duodenum dikenal sebagai pilorus , kontraksi “menyemprotkan” makanan kembali ke perut melalui proses yang disebut retropulsion, yang memberikan gaya tambahan dan lebih grinds ke makanan menjadi partikel yang lebih kecil. [16] pengosongan lambung adalah pelepasan makanan dari lambung ke duodenum, proses ini dikontrol dengan cairan dikosongkan jauh lebih cepat dibandingkan padatan. [16] pengosongan lambung telah menarik minat medis sebagai pengosongan lambung yang cepat terkait dengan obesitas dan sindrom pengosongan lambung tertunda dikaitkan dengan diabetes mellitus, penuaan, dan gastroesophageal reflux.
Bagian melintang dari saluran pencernaan mengungkapkan empat (atau lima, lihat keterangan di bawah mukosa) yang berbeda dan berkembang dengan baik di dalam lapisan perut:
- Serosa membran , lapisan tipis sel mesothelial yang dinding terluar dari perut.
- Muscular mantel , lapisan dikembangkan dengan baik otot yang digunakan untuk mencampur makanan yang ditelan, terdiri dari tiga set berjalan dalam tiga keberpihakan yang berbeda. Lapisan terluar berjalan sejajar dengan sumbu vertikal perut (dari atas ke bawah), tengah adalah konsentris dengan sumbu (horizontal mengelilingi rongga perut) dan lapisan terdalam miring, yang bertanggung jawab untuk mencampur dan mogok makanan yang ditelan, berjalan diagonal terhadap sumbu longitudinal. Lapisan batin adalah unik untuk perut, semua bagian lain dari saluran pencernaan hanya memiliki dua lapisan pertama.
- Submucosa , terdiri dari jaringan ikat yang menghubungkan lapisan otot dalam pada mukosa dan berisi saraf , darah dan pembuluh getah bening .
- Mukosa adalah lapisan terdalam ekstensif dilipat. Hal ini dapat dibagi ke dalam epitel , lamina propria , dan mukosa muskularis , meskipun beberapa mempertimbangkan mukosa muskularis terluar menjadi lapisan yang berbeda, karena berkembang dari mesoderm daripada endoderm (sehingga total lima lapisan). Epitel dan lamina dipenuhi dengan jaringan ikat dan tertutup kelenjar lambung yang mungkin sederhana atau bercabang tubular, dan mengeluarkan lendir , asam klorida , pepsinogen dan rennin . Lendir melumasi makanan dan juga mencegah asam klorida dari bertindak di dinding perut.
- Fase cephalic – fase ini terjadi sebelum makanan masuk perut dan melibatkan persiapan tubuh untuk makan dan pencernaan. Penglihatan dan berpikir merangsang korteks serebral . Rasa dan bau stimulus dikirim ke hipotalamus dan medulla oblongata . Setelah ini disalurkan melalui saraf vagus dan pelepasan asetilkolin. Sekresi lambung pada fase ini meningkat menjadi 40% dari tarif maksimum. Keasaman di perut tidak buffered oleh makanan pada saat ini dan dengan demikian bertindak untuk menghambat parietal (secretes acid) dan G cell (secretes gastrin) aktivitas melalui sel D sekresi somatostatin
- Fase Lambung – Fase ini membutuhkan waktu 3 sampai 4 jam. Hal ini dirangsang oleh distensi perut, adanya makanan di lambung dan penurunan pH . Distensi mengaktifkan refleks panjang dan myenteric. Ini mengaktifkan pelepasan asetilkolin , yang merangsang pelepasan lebih jus lambung . Sebagai protein memasuki perut, ia mengikat hidrogen ion, yang meningkatkan pH dari lambung . Penghambatan gastrin dan asam lambung sekresi diangkat. Hal ini memicu G sel untuk melepaskan gastrin , yang pada gilirannya merangsang sel parietal untuk mengeluarkan asam lambung. Asam lambung adalah sekitar 0,5% asam klorida (HCl), yang menurunkan pH sampai pH yang diinginkan dari 1-3. Rilis asam juga dipicu oleh asetilkolin dan histamin .
- Fase usus – Fase ini memiliki 2 bagian, yang rangsang dan penghambatan tersebut. Makanan yang dicerna sebagian mengisi duodenum . Hal ini memicu gastrin usus akan dirilis. Enterogastric refleks menghambat inti vagal, mengaktifkan serat simpatis menyebabkan sphincter pyloric untuk mengencangkan untuk mencegah lebih banyak makanan masuk, dan menghambat refleks local
Setelah diproses di perut, makanan akan diteruskan ke usus kecil melalui sfingter pilorus . Mayoritas pencernaan dan penyerapan terjadi di sini setelah susu air perut yg menghancurkan makanan memasuki duodenum . Di sini selanjutnya dicampur dengan tiga cairan yang berbeda:
- Empedu , yang emulsifies lemak untuk memungkinkan penyerapan, menetralkan air perut yg menghancurkan makanan dan digunakan untuk mengeluarkan produk sampah seperti Bilin dan asam empedu . Empedu diproduksi oleh hati dan kemudian disimpan dalam kantong empedu di mana ia akan dilepaskan ke usus kecil melalui saluran empedu . Empedu di kandung empedu jauh lebih terkonsentrasi.
- Pankreas jus yang dibuat oleh pankreas , yang mengeluarkan enzim seperti amilase pankreas , lipase pankreas , dan tripsinogen (bentuk tidak aktif dari protease ).
- Usus jus disekresikan oleh kelenjar usus di usus kecil . Ini berisi enzim seperti enteropeptidase , erepsin , tripsin , chymotrypsin , maltase , laktase , dan sukrase (semua tiga di antaranya proses hanya gula ).
Usus kecil dan sisanya dari saluran pencernaan mengalami peristaltik untuk mengangkut makanan dari lambung ke rektum dan memungkinkan makanan untuk dicampur dengan jus pencernaan dan diserap. Otot-otot melingkar dan otot longitudinal otot antagonis , dengan satu kontrak seperti yang lain berelaksasi. Ketika kontrak otot melingkar, yang lumen menjadi lebih sempit dan lebih lama dan makanan diperas dan didorong ke depan. Ketika kontrak otot memanjang, otot-otot melingkar bersantai dan usus berdilatasi menjadi lebih luas dan lebih pendek untuk memungkinkan makanan masuk.
2.1.5.7 Usus Besar
Setelah makanan telah melewati usus kecil, makanan memasuki usus besar . Di dalamnya, pencernaan dipertahankan cukup lama untuk memungkinkan fermentasi karena aksi bakteri usus, yang memecah beberapa zat yang tetap setelah pengolahan dalam usus kecil, beberapa produk pemecahan diserap. Pada manusia, ini termasuk sakarida paling kompleks (paling banyak tiga disakarida yang dicerna pada manusia). Selain itu, dalam banyak vertebrata, usus besar menyerap kembali cairan, dalam beberapa, dengan gaya hidup padang pasir, reabsorbtion ini membuat kelangsungan mungkin. Secara umum, usus besar kurang kuat dalam kegiatan serap. Ini menghasilkan sacculation, memperbaharui sel-sel epitel, dan menyediakan lendir pelindung dan kekebalan mukosa. Pada manusia, usus besar kira-kira 1,5 meter panjang, dengan tiga bagian: sekum di persimpangan dengan usus kecil , yang usus , dan rektum . The usus itu sendiri memiliki empat bagian: usus menaik , yang kolon melintang , pada kolon desendens , dan kolon sigmoid . Usus besar menyerap air dari air perut yg menghancurkan makanan dan toko kotoran sampai dapat egested . Produk makanan yang tidak bisa pergi melalui vili , seperti selulosa ( dietary fiber ), yang dicampur dengan produk limbah lainnya dari tubuh dan menjadi keras dan terkonsentrasi kotoran . Kotoran disimpan dalam rektum untuk jangka waktu tertentu dan kemudian tinja disimpan dihilangkan dari tubuh karena kontraksi dan relaksasi melalui anus . Keluarnya bahan limbah diatur oleh sfingter anal .
2.1.5.8 Defekasi
Pergerakan masa mendorong feses masuk ke dalam rectum sehingga secara normal timbul keinginan untuk defekasi termasuk reflex kontraksinrektum dan refleksi Sfingter anus. Refleks defekasi bila feses masuk nrektum maka, peregangan dinding rectum mengakibatkan sinyal sinyal aferen yang menyebar melalui pleksus mesenterikus untuk menimbulkan gelombang peristaltic dalam kolon desendens., sigmoid, dan rectum yang mendorong feses ke anus.
2.2 PROSES PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI SEL
2.2.5 Nutrisi yang Dibutuhkan oleh Sel Tubuh
Untuk pertumbuhan, perkembangan dan aktifitas sel diperlukan nutrisi yang cukup sehingga sel tubuh dapat tumbuh dan berkembang serta dapat menjalankan fungsinya. Nutrisi yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh secara garis besar meliputi: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.
2.2.1.1 Karbohidrat
Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan. Produk yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah larut dalam air mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna penyediaan energi. Nilai energi karbohidrat adalah 4kkal per gram. Berdasarkan gugus penyusun gulanya dapat dibedakan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Fungsi karbohidrat adalah:
1. Sebagai sumber energi utama.
- Sebagai bahan pembentuk senyawa kimia lain, misalnya asam lemak
3. Sebagai komponen penyusun gen dalam inti sel yang sangat penting dalam
pewarisan sifat.
- Sebagai senyawa yang membantu proses berlangsungnya BAB.
Lemak merupakan senyawa organik majemuk, terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O) dan terkadang tersusun oleh fosforus (P) dan nitrogen (N). Lemak diserap oleh tubuh dalam bentuk gliserol dan asam lemak. Fungsi lemak bagi tubuh adalah
1. Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah.
2. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, K.
3. Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital.
4. Sebagai penghasil energi tertinggi, karena setiap gram lemak menghasilkan
9,3 kkal.
5. Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel
6. Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk
sterol)
7. Sebagai salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat (di dalam
hati), dan hormon seks (khusus untuk kolesterol).
2.2.1.3 Protein
Protein adalah suatu senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan terkadang juga mengandung unsur fosfor dan belerang. Komponen dasar dari senyawa protein adalah asam amino yang dibedakan menjadi tiga golongan (menurut Dr. Rose) yaitu: asam amino esensial, semiesensial, dan non esensial. Fungsi protein bagi tubu adalah:
- Sebagai zat pembangun tubuh, menyusun sel-sel baru untuk pertumbuhan
2. Sebagi bahan baku enzim, antibodi dan hormon.
3. Menjaga kestabilan tekanan osmotik cairan di dalam rongga tubuh.
4. Sebagai penghasil energi apabila penghasil energi utama (karbohidrat dan
lemak) tidak mencukupi.
2.2.1.4 Vitamin
Vitamin dapat dikelompokkan menjadi vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K). Fungsi vitamin bagi tubuh adalah:
- Memperlancar metabolisme tubuh.
- Sebagai biokatalisator reaksi dalam tubuh.
Garam mineral yang dibutuhkan oleh tubuh (baik terpisah maupun secara golongan antar unsur) adalah:
- Zat kapur (Ca), berfungsi membantu proses penggumpalan darah,
- Fosfor, berfungsi dalam pembelahan inti sel dan memindahkan sifat-sifat
- Zat besi, berfungsi sebagai komponen dalam hemoglobin untuk
- Flour, berfungsi menguatkan gigi.
- Kalium, berfungsi sebagai komponen anorganik yang penting di dalam
kontraksi otot.
- Natrium dan chlor berfungsi membantu iritabilitas dari sel-sel otot,
7. Yodium, berfungsi sebagai pembentukan tiroksin.
2.2.1.6 Air
Air tergolong sebagai zat makanan karena air selalu diperlukan sebagai bahan pelarut dalam metabolisme tubuh. Air tidak menghasilkan energi. Air yang dibutuhkan oleh tubuh tergantung berat badan, jenis kelamin, aktivitas, dan suhu lingkungan. Di dalam jaringan tubuh, air digunakan untuk:
- Melarutkan senyawa lain.
- Mengangkut zat dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya.
- Menjaga stabilitas suhu tubuh.
Zat makanan atau nutrisi yang kita makan akan diproses oleh sistem pencernaan makanan yang terdiri atas rongga oral, faring, esofagus, lambung, usus halus, pankreas, hati dan kandung empedu, usus besar, rectum, dan anus.
Ketika makanan masuk dalam rongga oral, makanan tersebut dicerna dengan bantuan gigi, lidah dan kelenjar saliva. Setelah makanan tersebut lunak maka akan ditelan menuju faring dan esofagus. Setelah melalui gerakan peristaltis esofagus, makanan masuk ke lambung akan diproses lagi dengan bantuan enzim pencernaan. Kemudian setelah melalui proses pencernaan di lambung, makanan akan masuk ke usus halus dan diproses lagi dengan bantuan enzin dan hormon, dan di absorbsi oleh usus halus. Makanan yang telah diproses di usus halus akan diseleksi oleh pankreas, hati dan kandung empedu. Makanan yang dibutuhkan oleh tubuh disalurkan ke seluruh sel sedangkan makanan yang tidak dibutuhkan akan masuk ke usus besar kemudian dikeluarkan melalui anus.
2.2.3 Cara Menyalurkan Nutrisi ke Seluruh Sel Tubuh
Makanan atau nutrisi yang telah diproses dalam sistem pencernaan akan diangkut oleh sistem sirkulasi (yang diatur oleh sistem kardiovaskular) yang membawa nutrien dan gas ke semua sel, jaringan, organ, dan sistem organ serta membawa membawa produk akhir metabolik keluar dari sel, jaringan, organ dan sistem organ.
Transpor nutrisi, gas, hormon, enzim dan zat-zat vital lainnya dibawa darah melalui pembuluh darah kapiler ke seluruh sel tubuh, kemudian zat-zat sisa dibawa darah menuju paru-paru, ginjal atau kulit untuk dikeluarkan oleh tubuh.
Seluruh jaringan (kumpulan dari beberapa sel) memiliki pembuluh darah kapiler kecuali kartilago, rambut, kuku dan kornea mata.
2.3 HORMON – HORMON yang TERKAIT dengan KEBUTUHAN NUTRISI SEL
2.3.1 Hormon Insuin
2.3.1.1 Pengertian
Insulin adalah hormon yang mengatur pusat untuk metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh. Insulin menyebabkan sel-sel di hati, otot, dan jaringan lemak untuk mengambil glukosa dari darah, menyimpannya sebagai glikogen di hati dan otot.
Insulin menghentikan penggunaan lemak sebagai sumber energi dengan menghambat pelepasan glukagon. Dengan pengecualian dari diabetes mellitus dan sindrom gangguan metabolisme Metabolik, insulin diberikan dalam tubuh dalam proporsi konstan untuk menghilangkan kelebihan glukosa dari darah, yang sebaliknya akan menjadi racun. Ketika kadar glukosa darah turun di bawah tingkat tertentu, tubuh mulai menggunakan gula disimpan sebagai sumber energi melalui glikogenolisis, yang memecah glikogen yang tersimpan di hati dan otot menjadi glukosa, yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Seperti tingkat adalahekanisme metabolisme pusat kontrol, statusnya juga digunakan sebagai sinyal kontrol untuk sistem tubuh lainnya (seperti penyerapan asam amino oleh sel-sel tubuh). Selain itu, memiliki beberapa efek anabolik lain di seluruh tubuh.
2.3.1.2 Fungsi
Fungsi insulin yang mengikat :
- Aktivitas hormone
2.3.2.1 Pengertian
Glukagon adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, meningkatkan kadar glukosa darah.
Glukosa disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen, yang merupakan pati-seperti polimer rantai terdiri dari molekul glukosa. Sel-sel hati (hepatosit) memiliki reseptor glukagon. Ketika glukagon mengikat pada reseptor glukagon, sel-sel hati mengubah glikogen menjadi polimer molekul glukosa individu, dan melepaskan mereka ke dalam aliran darah, dalam proses yang dikenal sebagai glikogenolisis. Seperti toko-toko menjadi habis, glukagon kemudian mendorong hati untuk mensintesis glukosa tambahan oleh glukoneogenesis. Glukagon mematikan glikolisis di hati, menyebabkan intermediet glikolisis akan shuttled untuk glukoneogenesis.
2.3.2.2 Fungsi
Fungsi molekul reseptor yang mengikat :
- Aktivitas hormone glukagon reseptor yang mengikat
Komponen seluler
2.3.2.1 Pengertian
Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida yang merangsang pertumbuhan, reproduksi sel dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya.
Hormon pertumbuhan adalah asam 191-amino rantai polipeptida tunggal yang disintesis, disimpan, dan disekresi oleh sel-sel somatotroph dalam sayap lateral kelenjar hipofisis anterior. Somatotropin (STH) mengacu pada hormon pertumbuhan 1 diproduksi secara alami dalam hewan, sedangkan somatropin merujuk pada hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh teknologi DNA rekombinan.
2.3.2.2 Fungsi
Hormon pertumbuhan digunakan sebagai obat resep dalam pengobatan untuk mengobati gangguan pertumbuhan anak dan defisiensi hormon pertumbuhan dewasa.
2.3.4 Hormon Tiroksin
2.3.4.1 Pengertian
Tiroksin adalah hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Ini mendorong sintesis protein (blending) dan pertumbuhan, dan juga membantu mengatur metabolisme tubuh.
Tiroksin diproduksi oleh kelenjar tiroid dengan cara yang sangat kompleks. Ketika tingkat tiroksin dalam darah adalah rendah, hipotalamus otak (bagian dari otak yang mengatur fungsi tubuh) menghasilkan hormon thyrotropin-releasing. Hal ini merangsang kelenjar pituitary untuk menghasilkan Thyrotropin. Thyrotropin adalah hormon thyroid-stimulating hormone (TSH) yang menggairahkan kelenjar tiroid. Ketika tingkat tiroksin dalam darah adalah tinggi, hipotalamus melepaskan hormon yang menghambat produksi TSH.
2.3.4.2 Fungsi
Fungsi hormone tiroksin yaitu mengatur pertukaran zat (metabolisme) di dalam tubuh serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh secara mental.
2.3.5 Hormon Kortisol ( Cortisol Hormone )
2.3.5.1 Pengertian
Kortisol adalah hormone steroid, lebih khusus glukokortikoid, yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.Hal in I dirilis dalam respo terhadap stress dan tingkat rendah glukokortikoid darah.
2.3.5.2 Fungsi
Fungsi utama dalam tubuh :
- Meningkatkan gula darah melalui glukoneogenesis
- Menekan sistem kekebalan tubuh
- Membantu dalam metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat
2.3.6.1 Pengetian
Somatostatin (SS) adalah peptida yang dihasilkan oleh beberapa jaringan tubuh, termasuk hipotalamus. Somatostatin menghambat pelepasan hormon pertumbuhan dalam menanggapi peningkatan GHRH dan faktor-faktor stimulasi lain seperti konsentrasi glukosa darah rendah.
2.3.7 Hormon Epinefrin / Norepinefrin
2.3.7.1 Pengertian
Norepinefrin (INN) (disingkat norepi atau NE) adalah nama AS untuk noradrenalin (BAN) (disingkat NA atau NAD), sebuah katekolamin dengan peran ganda termasuk sebagai hormon dan neurotransmitter. Daerah tubuh yang menghasilkan, atau yang dipengaruhi oleh norepinefrin digambarkan sebagai noradrenergik. Noradrenalin istilah (dari bahasa Latin) dan norepinefrin (berasal dari bahasa Yunani) yang dipertukarkan, dengan noradrenalin menjadi nama umum di sebagian besar dunia.
2.3.7.2 Fungsi
- sebagai neurotransmitter dilepaskan dari neuron simpatis yang mempengaruhi jantung. Peningkatan norepinefrin dari saraf simpatik meningkatkan laju kontraksi
- Sebagai hormon stres, norepinefrin mempengaruhi bagian otak, seperti amigdala, di mana perhatian dan tanggapan dikendalikan
- Ketika norepinefrin bertindak sebagai obat, sehingga meningkatkan tekanan darah dengan meningkatkan tonus vaskular (ketegangan otot) melalui α-adrenergik reseptor aktivasi, hal ini menyebabkan refleks kompensasi yang mengakibatkan penurunan denyut jantung
2.4.1 Keadaan Kenyang
Selama makan, kita memasukkan karbohidrat, lemak, dan protein, yang kemudia dicerna dan di serap. Sebagian bahan makanan digunakan dalam jalur-jalur yang menghasilkan ATP, untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh dibawa ke depot bahan bakar, tempat bahan tersebut disimpan. Selama periode dari permulaan absorbsi sampai selesai, kita berada dalam keadaan kenyang atau keadaan absorptive.
2.4.2 Keadaan Puasa
Kadar glukosa darah memuncak pada waktu sekitar 1 jam setelah makan, dua jam setelah makan, kadar kembali ke rentang puasa (antara 80-100mg/dL) seiring dengan oksidasi atau pengubahan glukosa menjadi bentuk simpanan bahan bakar oleh jaringan penurunan glukosa menyebabkan penurunan sekresi insulin. Namun, apabila kita berpuasa terus selama 12 jam,, kita masuk ke status basal yang di kenal sebagai keaadaan pasca obsobtif. Manfaat puasa bagi kesehatan tubuh :
- Memberi kesempatan beristirahat bagi sistim pencernaan dari seluruh kegiatan mencerna makanan dan minumam.
- Memberi kesempatan bagi sel dan jaringan tumbuh untuk memperbarui diri setelah di gunakan terus menerus selama sebelas bulan.
- Menghindarkan penderita diabetes, tekanan darah tinggi, kencing batu dari kelebihan makanan tertentu yang menyebabkan atau memperparah penyakit tersebut.
- Melatih kemamapuan untuk lebih dapat mengendalikan emosi, menjadi lebih sabar dan memiliki kesehatan mental yang prima dalam menghadapi berbagai tekanan dalam kehidupan.
Tanda dan gejala kecukupan nutrisi seseorang data dilihat pada :
- Penampilan umum
- Postur
- Otot
Sedangkan gejala yang dapat dilihat jika kecukupan nutrisi buruk adalah
penampilan lemah, sering merasa nyeri dan edema.
- Kontrol system saraf
Gejala yang timbul jika nutrisi kecukupan nutrisi krang baik adalah iritabilitas, bingung, tangan dan kaki terasa terbakar dan kesemutan.
- Fungsi kardiovaskuler
Gejala : laju denyut janung cepat (di atas 100 kali/menit),irama tidak normal dan tekanan darah meningkat.
- Vitalitas umum
Gejala : mudah lelah, kurang energy, mudah tertidur dan mudah capek
- Rambut
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : rambut kusam, kusut, kering, tipis dan kasar,
mudah rontok.
- Kulit
Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi tidak baik : kasar, kering, bersisik, pucat.
- Wajah dan leher
Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi buruk : wajah berminyak, bersisik, kulit gelap
di pipi dan dibawah mata, wajah kasar disekitar hidung dan mulut.
- Bibir
Gejala jika nutrisi buruk : kering, lesi angular pada sudut mulut.
- Gusi
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : gusi bengkak dan mudah berdarah.
- Lidah
- Gigi
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : penampilan salah posisi.
- Mata
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : kekeringan membrane mata, kemerahan, kering.
- Kuku
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : kuku mudah patah.
- Kaki atau tungkai
Gejala jika kecukupan nutrisi tidak baik : edema betis, kesemutan dan lemah.
2.6 Prinsip Nutrisi
Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk menyediakan energi untuk fungsi organ dan pergerakan badan, untuk mempertahankan suhu tubuh, dan untuk menyediakan material mentah untuk fungsi enzim, pertumbuhan, penempatan kembali dan perbaikan sel. Metabolisme mengacu pada semua reaksi biokimia dalam sel tubuh. Proses metabolik dapat menjadi anabolik (membangun) atau katabolik (merusak). Makanan dimakan, dicerna, dan diserap untuk menghasilkan energi yang diperlukan untuk reaksi ini.
Kebutuhan energi individu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kebutuhan energi seseorang ketika istirahat disebut laju metabolisme basal (basal metabolic rate, BMR) adalah energi yang diperlukan pada tingkat terendah fungsi selular. Persamaan umumnya digunakan untuk memperkirakan penggunaan energi basal (basal energy expenditure, BEE) pada orang dewasa dan anak yang berusia lebih dari 6 tahun. Sejumlah faktor, seperti aktivitas, penyakit, cedera, demam, infeksi, pemasukan makanan, dan kelaparan, dapat mengakibatkan BEE. Kebutuhan energi untuk anak yang berusia di bawah enam tahun dihitung berdasarkan berat badan dan usia. Kebutuhan energi juga dapat diperkirakan dengan mengukur konsumsi oksigen dan produksi karbon dioksida dengan mngukur konsumsi oksigen dan produksi karbondioksida dengan alat-alat pedati pengukuran metabolisme.
Pada umumnya, ketika kebutuhan energi dipenuhi lengkap oleh asupan kalori pada makanan, maka berat badan tidak berubah. Jika pemasukan kalori melebihi kebutuhan energi, maka berat seseorang akan menambah. Ketika pemasukan kalori gagal untuk memenuhi kebutuhan energi, maka seseorang akan kehilangan berat badan.
Nutrien merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Enam kategori zat makanan adalah air,karbohidrat,protein,lemak,vitamin,dan mineral.Kebutuhan energi dipenuhi dengan metabolisme karbohidrat,protein,dan lemak.Air adalah komponen tubuh yang vital dan bertindak sebagai penghancur zat makanan.Vitamin dan mineral tidak menyediakan energi, tetapi penting untuk proses metabolisme dan keseimbangan asam basa.
Makanan kadang-kadang digambarkan menurut kepadatan nutrien, proporsi nutrien penting untuk jumlah kalori. Makanan dengan kepadatan nutrien tinggi,seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, menyediakan sejumlah besar nutrien yang berhubungan dengan kalori.Makanan dengan kepadatan nutrien rendah,seperti gula dan alkohol,tinggi kalorinya tapi tapi berzat gizi rendah.
2.6.1 Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam diet. Tiap gram karbohidrat menghasilkan 4 kilokalori (kkal).Karbohidrat diperoleh terutama dari tumbuhan,kecuali laktosa (gula susu).Karbohidrat diklasifikan menurut unit gula atau sakarida.Monosakarida,seperti glukosa (dektrosa) atau fruktosa tidak dapat dipecah menjadi unit gula yang lebih dasar.Disakarida seperti sukrosa,laktosa,dan maltosa dibentuk dari monosakarida dan air.Polisakarida seperti glikogen dibentuk dari banyak unit gula.Mereka tidak dapat dilarutkan dalam air dan dicerna untuk beragam tingkatan.
Biji yang tertutup oleh dinding sel.Ketika zat tepung dimasak,biji membengkak dan mengeluarkan dinding sesulosa.Makanan zat tepung yang mentah seperti kentang,lebih sulit untuk dicerna dibanding makana yang sama setelah dimasak karena yang membebaskan biji dari selulosa akan memungkinkan kontak lebih banyak denagn enzim pencernaan dan pencernaan yang lebih lengkap.pencernaan zat tepung terdiri dari beberapa langkah (Gbr.41-1).Dekstrin diproduksi komersial dan digunakan untuk meningkatkan kemampuan mencerna makanan seperti makanan bayi,sereal,dan roti bakar.
Beberapa polisakarida tidak dapat dicerna karena manusia tidak memiliki enzim yang dapat memecahkan polisakarida. Namun demikian,polisakarida memiliki peranan dalam nutrisi manusia karena menambahkan serat untuk diet.Serat mendapat perhatian sebagai faktor diet dan penyembuhan penyakit dan dalam pencegahan diare selama pemberian makan melalui selang. Serat diklasifikasi sebagai sesuatu yang tidak dapat dilarutkan karena tidak dicerna termasuk selulosa dan lignin.Serat yang larut termasuk hemiselulose,pektin.gum dan getah.Rekomendasi american cancer society sekarang termasuk peningkatan serta dalam diet (American cancer society,1993).
Jumlah karbohidrat yang sedikit disimpan dalam hati dan otot dalam bentuk glikogen. Glikogen,yang disintetis dari glukosa,menyediakan energi selama periode puasa yang singkat.Kelebihan kalori karbohidrat disimpan sebagai lemak.Metabolisme karbohidrat terdiri dari 3 proses utama:
1.Katabolisme glikogen menjadi glukosa,karbondioksida dan air(glikogenolisis).
2.Anabolisme glukosa menjadi glikogen untuk penyimpanan (glikogenesis).
3.Perubahan asam amino dan gliserol menjadi glikogen untuk energi (glukomeogenesis)
Rentang asupan karbohidrat dalam diet yang direkomendasi adalah 50% -60% dari total kalori, lebih disukai dalam bentuk karbohidrat yang kompleks,seperti roti dari biji penuh dan sereal. Karbohidrat merupakan sumber utama bahan bakar untuk otak, otot rangka selama latihan,eritrosit dan leukosit, dan medula renal.
2.6.2 Protein
Meskipun protein memberikan sumber energi (4 kkal / g), juga penting untuk mensintesis (membangun) jaringan tubuh dalam pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan. Bentuk protein yang paling sederhana adalah asam amino. Asam amino essensial adalah yang tidak dapat disintesis oleh tubuh tapi harus diberikan dalam diet. Asam amino lain dapat disintesis dan klasifikasikan sebagai non essensial. Asam amino dapat digabungkan bersama membentuk tripeptida dan oligopeptida. Albumin dan Insulin merupakan protein sederhana karena hanya mengandung asam amino atau derivatif nya. Kombinasi dari protein sederhana dengan substansi non protein yang menghasilkan protein kompleks, seperti lipoprotein, dibentuk oleh kombinasi lemak dan protein sederhana.
Asam amino dianabolisasi (dikombinasi dan diubah) menjadi jaringan, hormon, dan enzim. Asam amino juga dapat di ubah menjadi lemak dan disimpan sebagai jaringan adiposa atau dikatabolisasi (dipecahkan) menjadi energi melalui glikoneogenesis.
Protein yang lengkap terdiri dari semua asam amino assensial dalam kuantitas yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan mempertahankan kesimbangan nitrogen. Protein yang lengkap juga ditunjuk sebagai protein yang bernilai biologos tinggi. Contoh makanan yang mengandung protein yang lengkap atau bernilai biologis tinggi adalah daging, hewan ternak, susu dan telur. Contoh makanan yang mengandung protein yang tidak lengkap adalah sereal,polong-polongan(kacang,buncis),sayur-sayuran. Kombinasi dai satu protein yg tidak lengkap dengan protein lain yg tidak lengkap(yang terdiri dari kehilangan asam amino atau peningkatan jumlah asam amino) menyediakan asam amino esensial untuk mendukung pertumbuhan dan mempertahankan keseimbangan nitrogen. Protein yang tidak lengkap dapat juga di buat menjadi lengkap dengan penambahan sintetik asam amino. Penambahan sintetik lisin untuk gandum adalah sebuah contoh dari penambahan asam amino.
Protein terdiri dari 16% nitrogen da merupakan sumber nitrogen satu- satunya. Tubuh berada dalam keseimbangan nitrogen ketika asupan dan haluaran nitrogen adalah sama. Ketika asapan nitrogen melebihi haluaran,maka tubuh dalam keseimbangan nitrogen positif, yang dibutuhkan untuk pertumbuhan,hamil normal dan penyembuhan luka. Nitrogen disimpa oleh tubuh digunakan untuk pembangunan,perbaikan dan penempatan kembali jaringan tubuh. Keseimbangan nitogen negatif terjadi ketika tubuh kehilangan banyak nitrogen di banding dari yang diperoleh. Peningkatan kehilangan nitrogen akibat destruksi jaringan tubuh atau kehilangan nitrogen mengandung cairan tubuh. Keseimbngan nitrogen negatif dapat terjadi apabila dalam keadaan infeksi,luka bakar,demam,kelaparan dan cidera.
Protein dapat digunakan untuk menyediakan energi, tetapi karena peranan protein esensial dalam pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan, kalori yang cukup harus disediakan dalam diet dari sumber nonprotein. Protein dihemat sebagai sumber energi ketika ada karbohidrat yang cukup dalam diet untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Kemudian protein dapat digunakan dalam keseimbangan nitrogen dan pembangun jaringan. Protein yang diperlukan sehari-hari yang diperbolehkan untuk orang dewasa. Tambahkan protein diperlukan selama kehamilan dan laktasi (Food and Nutrition Board, 1989).
2.6.3 Lipid
Lipid (lemak) merupakan nutrien padat yang paling berkalori dan menyediakan 9
Kkal/gram. Lipid termasuk lemak yang padat pada suhu ruangan dan minyak yang cair pada suhu ruangan. Lipid tersususn dari karbon, hidrogen, dan oksigen, tapi propersi setiap elemen berbeda dari karbohidrat.
Lipid dasar disusun dari Trigliserida dan asam lemak. Trigliserida bersirkulasi dalam darah dan dibentuk oleh tiga asam lemak yang melekat pada Gliserol. Asam lemak disusun dari rantai atom karbon dan atom hidrogen dengan kelompok asam pada satu ujung rantai dan kelompok metil pada ujung lain. Proses selama asam lemak disintesis disebut Lipogenesis. Asam lemak dapat jenuh, dimana tiap karbon dalam rantai memiliki dua atom hidrogen yang melekat, atau tidak jenuh. Dimana sejumlah atom melekat dengan yang lain dengan ikatan ganda. Asam lemak tidak jenuh tunggal memiliki dua atau lebih ikatan ganda, sedangkan Asam lemak tidak jenuh ganda memiliki 2 ikatan ganda karbon atau lebih. Beraga tipe asam lemak memiliki kepentingan untuk kesehatan dan timbulnya penyakit dan telah disebutkan dalam petunjuk diet.
Asam linoleat, asam lemak tidak jenuh, merupakan satu-satunya asam lemak esensial pada manusia. Asam linolenat dan asam arakidonat, juga asam lemak tidak jenuh adalah penting untuk proses metabolisme tapi dapat dihasilkan oleh tubuh apabila tersedia asam linoleat. Kebanyakan lemak hewan memiliki proporsi asam lemak jenuh yang tinggi, sedangkan lemak sayuran memiliki jumlah yang tinggi akan asam lemak tidak jenuh dan tidak jenuh majemuk.
Lemak merupakan bentuk penghasil energi tubuh yang utama. Monogliserida dari porsi lipid yang dicerna dapat diubah menjadi glukosa dengan proses glukoneogenesis. Semua sel tubuh kecuali sel darah merah dan neuron dapat mengoksidasi asam lemak dari energi.
Metabolisme dari 1 g hasil lipid lebih dari dua kali energi yang diberikan oleh karbohidrat atau protein. Lipid secara khas mempertanggungjawabkan 35% sampai 45% duet orang amerika. Pedoman diet terbaru dibentuk oleh sejumlah organisasi kesehatan merekomendasi diet yang mengandung tidak lebih dari 30% total kalori sebagai lemak, dan rendah untuk lemak jenuh dan kolesterol (American Cancer Society, 1993; U.S. Derpartment of Health and Human Services, 1990). Diet tinggi lemak dan kolesterol telah dikaitkan dengan penyakit jantung koroner dan beberapa tipe kanker. Bagaimanapun, lemak memiliki peranan penting pada nutrisi manusia dan asupan dibawah 10% dalam diet mengarah kepada defisiensi.
2.6.4 Air
Air merupakan komponen kritis dalam tubuh karena fungsi sel bergantung pada lingkungan cair. Air menyusun 60% hingga 70% dariseluruh berat badan. Presentase seluruh air dalam tubuh lebih banyak untuk orang kurus daripada orang gemuk karena otot terdiri dari banyak air daripada jaringan lain kecuali darah. Bayi memiliki presentasi garis besar dari total berat badan untuk air, dan orang tua mempunyai lebih sedikit. Ketika kehilangan air, seseorang dapat bertahan tidak lebih dari beberapa jam dipadang pasir atau beberapa hari di lignkungan yang sangat terlindungi. Rentang kebutuhan cairan sehari-hari untuk umur 3 hari hingga dewasa.
Kebutuhan cairan dipenuhi oleh konsumsi cairan dan makanan padat yang tinggi kadar air, seperti buah-buahan segar dan sayuran, dan air yang diproduksi selama oksidasi makanan. Pada individu yang sehat, asupan cairan dari semua sumber sama dengan haluaran cairan melalui eliminasi, respirasi dan berkeringat. Orang sakit terdapat peningkatan kebutuhan cairan (misal, dengan demam atau cairan gastrointestinal). Orang sakit memiliki penurunan kemampuan untuk mengeluarkan cairan (misal, pada penyakit kardiopulmonal atau renal), yang mengarah pada kebutuhan restriksi asupan cairan.
2.6.5 Vitamin
Vitamin merupkan substansi organik dalam jumlah kecil pada makanan yang esensial untuk metabolisme normal. Tubuh tidak a pu mensintesis vitamin dalan jumlah yang dibutuhkan dan bertantung pada asupan diet.
Walaupun vitamin terkandung di banyak makanan juga dipengaruhi oleh proses, penyimpanan, persiapan. Kandungan vitamin tertinggi biasanya terdapat pada makan segar yang digunakan dengan cepat setelah terpapar panas, udara dan air yang minimal. Vitamin diklasifikasikan sebagai yang larut air dan lemak.
2.6.5.1 Vitamin Larut Air
Vitamin larut air adalah vitamin C dan vitamin B kompleks, yang terdiri dari 8 vitamin. Vitamin yang larut air tidak dapat disimpan dalam tubuh dan harus tersedia sebagai asupan makanan setiap hari. Hipervitaminosis, adalah kondisi yang disebab kan oleh asupan vitamin yang berlebihan, jarang terjadi pada vitamin yang larut air. Kendati demikian,dosis besar vitamin C dan piridoksin (B6) mengarah kepada toksisitas. Vitamin adalah zat kimia yang digunakan sebagai katalist dalam reaksi biokimia. Ketika terdapat kecukupan vitamin khusus untuk memenuhi kebutuhan katalitik, sisa dari penyediaan vitamin bertindak sebagai kimia bebas dan menjadi toksis untuk tubuh.
2.6.5.2 Vitamin Larut Lemak
Vitamin larut lemak – A,D,E,K disimpan dalam tubuh. Dengan pengen
pengeculian pada vitamin D, yang di sediakan melaui asupan diet. Toksisitas untuk beberapa vitamin yang larut lemak telah diketahui selama bertahun-tahun. Toksisitas dapat dihasilakan dari dosis besar (yang disengaja atau tidak disengaja) dari vitamin sintetik, jumlah berlebihan pada makanan yang diperkaya,dan diet yang mencakup banyak nya asupan minyak hati ikan.
2.6.6 Mineral
Mineral merupakan elemen esensial nonorganik pada tubuh sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Mineral diklasifikasi sebagai makromineral ketika kebutuhan sehari-hari adalah 100 mg atau lebih dan elemen renik ketika berkurang dari 100 mg yang diperlukan setiap hari.
2.7 Absorpsi
2.7.1 Pengertian Absorpsi
Usus kecil merupakan tempat penyerapan utama nutrien. Sepanjang daerah ini terdapat penonjolan seperti jari yang disebut vili, untuk meningkatkan area permukaan yang ada untuk absorpsi. Nutrien diabsorpsi oleh difusi pasif dan osmosis, transpor aktif, dan pinositosis. Isi dalam intestin bergerak dengan kerja peristaltik ke usus besar. Absorpsi air merupakan fungsi utama kolon. Kira-kira 1 hingga 2 liter air diabsorpsi dari cairan ileal setiap hari. Selain air, elekterolit dan mineral juga diabsorpsi, dan bakteri dalam kolon mensintesis vitamin K dan bebrapa vitamin B kompleks. Pada akhirnya, feses di bentuk dalam kolon untuk eleminasi. Ketika motilitas intestinal meningkat, seperti pada diar, tubuh kehilangan nutrien dan air yang bergerak melalui usus kecil terllu cepat untuk keseluruhan absorpsi.
2.7.1.1 Metabolisme
Nutrien diabsorpsi dalam intestin, termasuk air,yang ditransportasikan melalui sistem sirkulasi ke jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia dari metabolisme nutrien diubah ke jumlah substansi yang diperlukan oleh tubuh. Karbohidrat, protein, dan lemak melakukan metabolisme untuk menghasilkan energi kima dan mempertahankan keseimbangan antara pembentukan dan pemecahan jaringan. Untuk melakukan kerja tubuh, maka energi kimia diproduksi oleh metabolisme diubah ke tipe energi lain oleh jaringan yang berbeda. Kontraksi otot melibatkan energi mekanik, fungsi sistem saraf melibatkan energi listrik, dan mekanisme produksi panas melibatkan energi mekanik, fungsi sistem saraf melibatkan energi listrik, dan mekanisme produksi panas melibatkan energi panas. Semua bentuk energi ini berasal dari metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak.
Dua tipe dasar netabolisme adalah anabolisme dan katabolisme. Anabolisme merupakan produksi dari substansi kimia yang lebih kompleks dengan sintesis nutrien. Katabolisme merupakan pemecahan substansi yang lebih sederhana. Walaupun katabolisme memproduksi beberapa energi, kedua proses tersebut memerlukan energi, yang harus tersedia dari makanan atau sumber energi yang tersimpan.
2.7.1.2 Penyimpanan
Beberapa, tapi tidak semua, nutrien yang diperlukan tubuh disimpan dalam jaringan tubuh. Bentuk pokok tubuh dari energi yang disimpan adalah lemak, yang disimpan sebagai jaringan adiposa. Glikogen disimpan dalam cadangan kecil di hati dan jaringan otot, dan protein disimpan dalam massa otot. Ketika keperluan energi tubuh melebihi persediaan energi dari nutrien yang dimakan, maka energi yang disimpan. Sebaliknya, energi yang tidak digunakan harus disimpan, terutama lemak.
2.7.2 Tempat – tempat absorpsi nutrisi :
- Vitamin yang larut dalam air, asam lemak/gliserol, natrium. Kalsium, besi dan klorida diusus halus bagian atas
- Monosakarida, asam amino, dan zat lain
- Garam empedu, vit B12 dan natrium
- Air, hidrogen, natrium
Sekarang terdapat peningkatan ketertarikan dalam peranan nutrisi dalam peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Ketertarikan ini telah mengarah kepada studi tentangn hubungan antara nutrisi dan kejadian penyakit akut maupun kronis. Peneliti, akhir-akhir ini sedang menyelidiki kaitan antara nutrisi dan sejumlah masalah kesehatan, seperti penyakit kanker dan jantung koroner. Kegunaan nutrien yang spesifik untuk mengatur respons imun dan respons trauma dan penyakit adalah bidang studi baru, sekarang diberi julukan terapi nutriceutical (Zaloga, 1994). Pedoman diet sekarang berdasarkan pada bukti ilmiah yang ada, perencanaan makan untuk menyediakan diet cukup bernutrisi, dan tingkat asupan nutrien yang spesifik untuk memelihara kesehatan.
2.8.1 Piramida Panduan Makanan
Empat kelompok makanan dasar yang pertama kali dikenalkan Departemen Pertanian Amerika pada akhir tahun 1950-an. Kelompok makanan yang digunakan untuk memberikan pendidikan nutrisi dan perencanaan makan. Pada tahun 1992, organisasi kesehatan Amerika Serikat dan Kanada mengembangkan penuntun makanan yang dirancang untuk model diet sehari-hari. Rencana dasar ini memberikan rentang diet dari 1600 sampai 1800 kkal/hari. Makanan tambahan untuk diluar waktu makan dan memenuhi kebutuhan energi dapat diseleksi dari cereal yang diperkaya, karbohidrat kompleks dan tambahan padi-padian.
2.8.2 Kebutuhan yang Dianjurkan Setiap Hari
The committee on detary allowances of the food and nutrion board of the national academy of sciences telah menerbitkan daftar kebutuhan yang direkomendasi setiap hari (recommended daily allowances, RDAs) sejak tahun 1940-an. RDA adalah tingkat asupan nutrien esensial yang dipertimbangkan, dalam penilaian komite dan dasar pengetahuan ilmiah, untuk mencukupi pemenuhan kebutuhan nutrisi orang sehat. RDA dirancang sebagai penuntun untuk perencanaan dan perlindungan penyediaan makanan untuk pertahanan nasional selama Perang Dunia II. Sekarang diperbaiki kurang lebih setiap 5 tahun untuk menggabungkan perubahan dan pengetahuan baru berdasarkan penelitian terbaru.
Pada tahun 1990, kongres mensahkan Undang-Undang Pelabelan Nutrisi dan Aksi Pendidikan (Nutrition Labeling dan Education Act, NLEA) untuk memberikan mandat pelabelan nutrisi untuk kebanyakan makanan yang diatur FDA. Peraturan final diterbitkan pada tahun 1993 oleh FDA dan USDA. NLEA menggantikan RDA dengan nilai referensi setiap hari (DRV) berdasarkan padan persentase 2000 kkal atau jumlah tertinggi yang direkomendasi. Label meliputi DRV untuk karbohidrat, protein, total lemak, lemak jenuh, serat, kolesterol, natrium dan kalium. Porsi ukuran diatur oleh FDA dan istilah-istilah untuk menjelaskan produk makanan, seperti rendah kalori, diet dan makanan atau minuman rendah lemak dan rendah gula diubah ke istilah universal dengan definisi yang legal. Perawat harus terbiasa dengan perubahan pada label makanan dan artinya.
2.9 Variabel Perkembangan dalam Meningkatkan dan Mempertahankan Nutrisi
2.9.1 Bayi
Masa pertumbuhan ditandai oleh pertumbuhan yang cepat dan protein tinggi, vitamin, mineral, dan kebutuhan energi. Rata-rata berat badan lahir dari bayi Amerika 3,2 hingga 3,4 kg. Bayi biasanya menambah menambah berat badannya menjadi dua kali lipat pada saat berusia 4 hingga 5 bulan dan tiga kali lipat pada usia 1 tahun. Asupan energi kira-kira 108 kkal/kg berat badan yang diperlukan pada satu setengah masa pertumbuhan dan 98 kkal/kg pada dua setengah (Food and Nutrition Board, 1989). Waktu penuh bayi baru lahir dapat mencerna dan mengabsorpsi karbohidrat, protein sederhana dan jumlah sedang dari lemak yang diemulsi. Amilase, enzim pemecah zat tepung tidak ada hingga kira-kira berusia 2,5 atau 3,5 bulan. Bayi memerlukan kira-kira 100 hingga 150 ml/kg/hari dari cairan karena porsi besar dari total berat badan adalah air.
2.9.1.1 Bayi yang Minum Asi
Air susu ibu menyediakan keuntungan nutrisi, antiviral, antibakteri dan psikososial bagi bayi. Walaupun fakta bahwa ASI ditingkatkan, hanya kira-kira 50% ibu memilih untuk memberikan ASI. ASI terdiri dari antibodi untuk melindungi melawan virus dan bakteri. Faktor anti alergi dalam susu manusia menghindari alergi yang umum dalam masa bayi. Bayi yang minum ASI memerlukan suplemen vitamin D. Suplemen lain yang memungkinkan termasuk vitamin K, zat besi, dan forida walaupun penggunaannya kontroversial.
2.9.1.2 Bayi yang Minum Susu Botol
Formula bayi dirancang untuk mengandung kurang lebih komposisi nutrien dari ASI. Protein dalam formula disediakan seperti air mendidih, kedelai, susu sapi asli, kasein hidrolisat, atau elemen asam amino. Susu sapi yang regular seharusnya tidak digunakan untuk formula bayi karena menyebabkan perdarahan gastrointestinal dan terlalu pekat bagi ginjal bayi untuk mengelolanya. Madu dan sirup jagung adalah sumber toksin botulisme dan jangan digunakan untuk diet bayi. Toksin dapat menjadi fatal untuk anak-anak berusia dibawah 1 tahun.
2.9.1.3 Pengenalan Makanan Pada
Susu ASI atau formula memberikan nutrisi yang cukup untuk 4 hingga 6 bulan pertama kelahiran. Perkembangan keterampilan motorik pada tangan dan jari-jari yang baik memparalelkan minat anak pada makanan dan makan sendiri. Sereal yang diperkaya zat besi khususnya diperkenalkan makanan pertama yang semi padat. Makanan tambahan untuk diet bayi harus diatur oleh kebutuhan nutrien bayi, kesiapan fisik untuk mengatasi bentuk makanan yang berbeda-beda, dan kebutuhan untuk mendeteksi dan mengontrol reaksi alergi. Makanan baru harus diperkenalkan sekali waktu.
2.9.2 Todler dan Prasekolah
Kecepatan perkembangan turun ketika usia todler (1 sampai 3 tahun). Kebutuhan anak akan kalori lebih rendah tetapi terdapat peningkatan jumlah protein dalam hubungan dengan berat badan. Kalsium dan fosfor penting untuk perkembangan tulang. Todler lebih tertarik dalam lingkungan dan meningkatkan keterampilan motorik dibanding dengan makanan.
Todler memerlukan minuman 2 porsi (480 g) kelompok susu setiap hari untuk memberikan protein, kalsium, riboflavin, dan vitamin A dan B12. Susu yang diperkaya memberikan vitamin D dan tambahan vitamin A. Keseluruhan susu harus digunakan sampai toddler mencapai usia 2 tahun untuk membantu meningkatkan asupan asam lemak yang cukup. Separuh dari asupan protein todler harus mengandung nilai protein biologi yang tinggi. Todler yang mengonsumsi lebih dari 720 g susu sehari daripada makanan lain dapat menimbulkan anemia susu. Seluruh padi-padia, sereal yang diperkaya dan roti adalah sumber yang baik akan zat besi dengan tambahan pada daging. Ketika daging diberikan kepada todler, maka makanan harus didipotong kecil untuk menghindari kemungkinan tersedak. Makanan tertentu, seperti hot dog, permen, kacang, anggur, dan popcorn merupakan makanan yangsering diimplikasikan pada kematian karena tersedak dan hal itu harus dihindari.
Todler harus menerima empat porsi setiap haru dari kelompok buah dan sayuran. Satu porsi harus mengandungsumber vitamin C yang baik. Sayuran yang berdaun hijau dan buah kuning dan sayuran harus sering disajikan. Todler menyukai sayuran mentah tapi jangan memberikan wortel yang mentah karena bahay tersedak.
Empat porsi todler mulai dari roti dan sereal harus termasuk seluruh padi-padian atau roti yang diperkaya nilai gizinya, sereal, dan pasta. Sereal bayi dapat berlanjut digunakan karena kandungan besi yang tinggi. Todler sering menyukai sereal kering tapi sereal yang mengandung gula atau gula pada sereal harus dihindari. Selain empat dasar kelompok makanan, anak harus memiliki 1 hingga 2 sendok teh margarin atau mentega untuk vitamin A.
Anak usia prasekolah memerlukan kira-kira 480 g susu setiap hari, 30 hingga 90 g dari kelompok daging, empat hingga lima porsi dari kelompok buah dan sayuran (termasuk sumber vitamin C setiap hari dan porsi sayuran dan buah-buahan berdaun hijau dan kuning tua), tiga porsiseluruh padi-padian atau makanan yang diperkaya gizinya dari kelompok roti dan sereal, dan 3 hingga 4 sendok teh margarin atau mentega.
2.9.3 Anak Usia Sekolah
Anak-anak usia sekolah, 6 hingga 12 tahun, berkembang pada rata-rata yang rendah dan terus-menerus, dengan penurunan bertahap dalam kebutuhan energi per unit berat badan. Anak usia sekolah mencapai 3 sampai 5 kg dalam berat badan dan 6 cm dalam tinggi badan per tahun hingga pubertas
Nafsu makan ank-anak usia sekolah lebih besar daripada mereka yang lebih muda, dan asupan makanan lebih bervariasi. Asupan yang direkomendasi termasuk dua porsi dari kelompok susu, 60 hingga 90 g kelompok makanan daging, empat porsi atau lebih dari kelompok buah dan sayuran (dengan sumber vitamin C sehari dan sumber vitamin A setiap hari yang lain), tiga hingga empat porsi dari seluruh padi-padian dan roti yang diperkaya gizinya dan sereal, dan 1 hingga 2 sendok teh margarin atau mentega.
Walaupun nafsu makan lebih baik dan makanan yang dimakan lebih bervariasi, diet anak usia sekolah harus hati-hati dikaji untuk kecukupan protein, vitamin A dan C. Asupan susu biasanya melebihi rekomendasi. Kendati demikian, anak usia sekolah seringkali gagal untuk makan sarapan yang tepat dan memiliki asupan disekolah yang tidak diawasi; sebagai hasil, susu dapat memberikan sumber nutrien yang baik. Lemak, gula, dan garam yang tinggi akibat terlalu bebas asupan makanan kudapan.
2.9.4 Remaja
Selama remaja, umur fisiologi merupakan panduan yang lebih baik untuk kebutuhan nutrisi daripada umur kronologis. Masa remaja dimulai dengan dorongan pertumbuhan pubertas pada akhir masa anak-anak dan berakhir dengan kelengkapan pertumbuhan fisik. Kebutuhan kalori meningkat besar untuk memenuhi permintaan metabolisme yang meningkat. Perempuan memerlukan kira-kira 2200 kkal/hari; laki-laki 2500 hingga 3000 kkal/hari. Kebutuhan protein meningkat untuk kebutuhan sehari-hari dari 45 hingga 59 g. Kalsium penting untuk pertumbuhan tulang yang cepat bagi remaja, dan anak perempuan memerlukan sumber zat besi yang terus-menerus untuk menggantikannya pada pengeluaran menstrual. Anak laki-laki juga memerlukan zat besi yang cukup untuk perkembangan otot. Yodium mendukung peningkatan aktivitas tiroid, dan vitamin B kompleks mendukung aktivitas metabolis yang menjadi tinggi.
Kebutuhan remaja dari kelompok dasar termasuk tiga atau lebih porsi dari kelompok susu, dua atau lebih dari kelompok sayuran-buah (dengan sumber vitamin C setiap hari dan sumber vitamin A setiap hari pada hari yang lain), empat hingga enam porsi atau lebih dari kelompok roti dan sereal (dengnan penekanan pada keseluruhan padi-padian), dan 1 hingga 2 sendok makan margarin atau mentega.
Diet remaja dipengaruhi oleh banyak faktor lain daripada kebutuhan nutrisi, termasuk perhatian tentang gambaran diri dan penampilan, keinginan untuk bebas, dan diet padat. Defisiensi nutrisi dapat terjadi pada remaja putri akibat dari diet dan penggunaan kontrasepsi oral. Nutrien yang termasuk adalah asam folat, vitamin B, vitamin C, tiamin, riboflavin, dan zan besi. Diet remaja putra dapat menajdi tidak cukup dalam total kalori, ptrotein, zat besi. Asam folat, vitamin B dan yodium.
Kudapan menyediakan kira-kia 25% total asupan diet remaja. Melewatkan makan atau makan makanan dan pilihan kudapan yang salah mengkontribusi menjadi obesitas dan defisit nutrien. Makanan kudapan dari keompok susu dan buah-sayuran merupakan pilihan yang baik dan mengkontribusi kalsium, fosfor, protein, zink, vitamin A, vitamin C, dan beberapa bitamin B kompleks.
Makan makanan siap saji adalah umum menambah ekstra pada garam, lemak, dan kalori. Gangguan makan seperti anoreksia nervosa atau bulimia nervosa dapat timbul pada masa remaja. Remaja yang ikut serta olahraga dan latihan teratur dari sedang sampai intens memerlukan modifikasi dietnya untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat. Kaarbohidrat, baik yang sederhana maupun kompleks, harus menjadi sumber energi utama, yang menyediakan 55% hingga 60% dari total kilokalori setiap hari. Kebutuhan protein yang tidak penting ditingkatkan dan dipenuhi oleh ingesti dari 1,0 hingga 1,5 g/kg per hari. Kebutuhan lemak tidak ditingkatkan. Hidrasi yang cukup sangat penting dan ingesti air sebelum dan selama latihan diperlukan untuk mencegah dehidrasi, khususnya pada atlet muda, dan pada lingkungan yang panas, lembab. Suplemen vitamin dan mineral tidak diperlukan, tetapi asupan makanan yang kaya zat besi; seperti sayuran berdaun hijau tua, daging dan padi-padian; diperlukan untuk mencegah anemia.
Kehamilan yang terjadi sampai 4 tahun sekalisetelah menarke dapat menempatkan ibu dan janin pada resiko karena imaturitas anatomi dan fisiologi. Malnutrisi pada waktu konsepsi meningkatkan resiko bagi remaja dan janinnya. Kebanyakan remaja putri tidak ingin menambah berat badannya. Konseilng yang berhubungan dengan saran lebih baik daripada petunjuk yang kaku. Diet pada kehamilan remaja kebanyakan sering mengalami defisiensi kalsium, zat besi, dan viamin A dan C.
2.9.5 Dewasa Awal dan Dewasa Tengah
Permintaan untuk nutrien yang banyak berkurang ketika akhir masa pertumbuhan. Dewasa yang matang memerlukan nutrisi untuk energi, pemeliharaan, dan perbaikan. Kebutuhan energi biasanya menurun selama bertahun-tahun. Obesitas dapat menjadi suatu masalah karena penurunan latihan fisik, peningkatan makan malam diluar, atau kemampuan untuk menghasilkan makanan yang lebih mewah.
Wanita dewasa yang mengatakan kontrasepsi oral memerlukan ekstra asam folat, vitamin C, tiamin, riboflavin, vitamin B6, dan vitamin B12. Zat besi dan asupan kalsium juga penting untuk semua wanita.
Usia dewasa awal dan dewasa tengah mengikuti rekomendasi yang sama dari kelompok dasar makanan; dua porsi atau lebih dari tiap-tiap kelompok susu dan daging, empat porsi atau lebih dari kelompok sayuran-buah (dengan sumber vitamin C setiap hari dan tiga hingga empat porsi mingguan sumber-sumber vitamin A), empat porsi atau lebih dari kelompok padi-padian atau roti dan sereal yang diperkaya nilai gizinya, dan 1 hingga 2 sendok makan margarin atau mentega.
2.9.5.1 Kehamilan
Nutrisi yang buruk selama kehamilan dapat menyebabkan berat badan bayi baru lahir rendah dan penurunan kesempatan hidup. Secara umum kebutuhan janin dipenuhi dengan biaya ibunya. Bagaimanapun, jika sumber-sumber nutrien tidak tersedia, keduanya menderita. Status nutrisi ibu pada waktu konsepsi adalah penting dalam bentuk cadangan nutrisi dan dasar kebiasaan makan. Aspek penting yang seiring dari pertumbuhan dan perkembangan janin terjadi sebelum kehamilan bahkan disalahkan.
Kebutuhan energi kehamilan yang berhubungan dengan berat badan dan aktivitas. Kenaikan berat badan rata-rata 11 hingga 14 kg terjadi selama kehamilan. Rekomendasi yang kaku tentang kenaikan berat harus dihindari. Wanita berat badannya normal dan rendah perlu menambah sedikit lagi daripada wanita yang berat badannya berlebihan. Wanita hamil harus diingatkan untuk berhati-hati dengan puasa sebagai suatu metode mengontrol berat badan, karena dengan puasa menimbulkan ketoasidosis, yang berbahaya baik bagi janin maupun ibunya.
Kualitas nutrisi selama kehamilan lebih penting daripada menambah berat badan per se atau kilokalori yang dikosumsi setiap hari. Asupan makanan pada trimester pertama harus termasuk keseimbangan porsi nutrisi esensial dengan penekanan pada kualitas. Asupan protein selama kehamilan ditingkatkan hingga 60 g (food and nutrition board, 1989). Ibu yang berisiko tinggi di sarankan untuk melipatgandakan asupan protein yang normal.
Asupan kalsium harus ditingkatkan hingga 1200 mg/hari. Kalsium diperlukan untuk perkembangan gigi dan tulang, kontraksi otot, dan penggumpalan darah janin. Asupan kalsium kritis khususnya pada trimester ketiga, ketika tulang janin dimineralisasi.
Wanita hamil memerlukan zat besi 30 mg/hari, yang sulit untuk diperoleh dari sumber-sumber diet, dan oleh karena itu suplemen diberikan. Zat besi diperlukan untuk mengkoreksi keberadaan awal defisiensi dan menyediakan untuk peningkatan volume darah maternal, untuk prsediaan darah janin, dan untuk kehilangan darah selama kelahiran.
Kebutuhan yodium ditingkatkan hingga 25 mg (15% hingga 17%) karena peningkatan aktivitas kelenjar tiroid. Vitamin A diperlukan untuk perkembangan sel, pemeliharaan jaringan epitel, dan perkembangan gigi dan tulang. Kebutuhan ditingkatkan hingga 800 ekuivalen retinol (REs).
Kehamilan juga meningkatkan kebutuhan vitamin B yang diperlukan untuk produksi enzim diharuskan oleh peningkatan aktivitas metabolik. Asupan asam folat khususnya penting untuk sintesis DNA dan pertumbuhan sel darah merah. Asupan yang tidak cukup dapat mengarah kepada anemia megaloblastik, yaitu suatu tipe anemia yang terlihat pada wanita yang telah mengalami kehamilan yang banyak.
Kebutuhan vitamin C ditingkatkan hingga 70 mg untuk menyediakan “semen” interseluler pada jarngan konektif dan vaskular dan untuk meningkatkan absorpsi zat besi. Kebutuhan vitamin D ditingkatkan hingga 10 g karena vitamin ini meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfor yang diperlukan untuk perkembangan gigi dan tulang.
Wanita hamil harus memiliki minuman tiga porsi atau lebih dari kelompok susu; tujuh porsi dari kelompok protein termasuk minimalnya satu protein tumbuhan; lima hingga tujuh porsi dari kelompok sayuran-buah (termasuk buah jeruk dan sebuah kentang setiap hari dan sayuran berdaun hijau atau kuning tua untuk tiga hingga empat kali seminggu); tujuh porsi dari kelompok roti dan sereal yang diperkaya nilai gizi atau padi-padian; dan tiga porsi dari kelompok lemak tidak jenuh setiap hari.
Wanita hamil harus meningkatkan asupan cairan mereka dengan minum sedikitnya delapan gelas setiap hari. Mereka harus menghindari pemanis buatan, alkohol, kafein yang berlebihan, dansemua obat yang tidak secara khusus dipesan. Asupan cairan yang cukup dapat mencegah konstipasi, yang secara umum dikaitkan dengan kehamilan.
2.9.5.2 Masa Menyusui (laktasi)
Wanita yang menyusui memerlukan 500 kkal diatas dari yang diperbolehkan biasanya. Produksi ASI meningkatkan kebutuhan energi. Kebutuhan protein ditingkatkan hingga 65 g/hari. Kebutuhan untuk kalsium tetap sama seperti selama kehamilan. Terdapat peningkatan kebutuhan untuk vitamin A dan C.
Peningkatan kalori harus disediakan dengan sayuran berdaun hijau, buah jeruk, padi-padian, susu, daging, dan unggas untuk menyediakan vitamin A dan C, niasin, riboflavin, dan zink. Asupan vitamin larut-air (B dan C) setiap hari diperlukan untuk menjamin tingkat yang cukup pada ASI. Tiga porsi dari kelompok susu menyediakan protein dan kalsium. Asupan cairan harus cukup tetapi tidak berlebihan. Kafein, alkohol, dan obat-obatan dikeluarkan pada ASI dan harus dihindari. Penggunaan tembakau dapat menurunkaan produksi susu.
2.9.6 Lansia
Lansia berusia 65 tahun mengalami penurunan kebutuhan kalori pada saat tingkat metabolis menurun dengan bertambahnya umur. Kebutuhan rata-rata yang diperbolehkan untuk laki-laki adalah 2300 kkal/hari dan untuk wanita 1900 kkal/hari. Kebutuhan vitamin dan mineral yang diperbolehkan tetap tidak berubah dari tingkat dewasa tengah.
Banyak faktor yang mempengaruhi status nutrisi lansia. Pendapatan kemungkinan adalah faktor penting karena pendapatan yang tetap dapat mengurangi jumlah uang yang digunakan untuk mmbeli makanan. Kesehatan merupakan pengaruh penting lainnya. Lnsia mengikuti diet terpeutik atau memiliki kesulitan makan karena gejala fisik, kehilangan gigi, atau gigi palsu, atau berisiko interaksi nutrien-obat. Brbelanja dan penyiapan makanan menjadi sulit karena ketidakmampuan fisik atau kekurangan transportasi. Hidup sendiri menurunkan minat dan kesukaan menyiapkan dan makan makanan. Nutritional Screening Initiative merupakan suatu usaha multi-disiplin untuk mengidentifikasi tanda peringatan malnutrisi pada lansia. Tujuh daerah resiko dasar diidentifikasi dan alat srining dirancang untuk pengkajian nutrisi lansia.
Terdapat sejujmlah perubahan fisiologis yang dapat menghalangi asupan diet. Akuitas rasa dapat menurun sesuai usia. Gigi palsu dapat meningkatkan sensai rasa pahit dan asam. Penurunan normal pada sekresi lambung menyebabkan kurang efisiennya digesti. Sensai haus dapat menghilang menyebabkan asupan cairan yang tidak cukup.
Seleksi kelompok dasar makanan untuk lansia adalah sama pada dewasa muda, walaupun cara makanan disiapkan atau tipe makanan yang diseleksi mungkin perlu diubah. Diet pada lansia, ciri khasnya yaitu rendah makanan protein dan tinggi pada roti, kue dan sereal. Daging dapat dihindari karena harganya atau sulit untuk dikunyah. Keju, telur, dan selai kacang berguna untuk persediaan protein. Susu terus-menerus menjadi makanan penting, khususnya untuk wanita lansia yang memerlukan cukup kalsium untuk melindungi terhadap osteoporosis (kekurangan kalsium dalam tulang). Sereal padi-padian dan roti harus mendukung. Kelompok sup krim dan sup sayur berdasarkan daging dengan baik bagi lansia yang bermasalah untuk mengunyah. Diet pada lansia harus terdiri dari pilihan-pilihan semua kelompok makanan dan memberikan suplemen vitamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar