BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Kehamilan
ganda atau kehamilan kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Kehamilan
kembar adalah satu kehamilan dengan dua janin. Kehamilan kembar dapat
memberikan resiko yang lebih tinggi terhadap bayi dan ibu. Oleh karena itu, dalam menghadapi kehamilan
kembar harus dilakukan pengawasan hamil yang lebih intensif.
2.2 Faktor-faktor predisposisi
a. Faktor ras
Frekuensi kelahiran janin multiple memperlihatkan variasi
yang nyata diantara berbagai ras yang berbeda. Myrianthopoulos (1970)
mengidentifikasi kelahiran ganda terjadi 1 diantara 100 kehamilan kehamilan
pada orang kulit putih, sedangkan pada orang kulit hitam 1 diantara 80
kehamilan.
Pada kawasan di Afrika, frekuensi terjadinya kehamilan
ganda sangat tinggi.Dalam suatu
survey pada salah satu masyarakat pedesaan di Nigeria, mendapatkan bahwa
kehamilan ganda terjadi sekali pada setiap 20 kelahiran, kehamilan pada orang
Timur atau Oriental tidak begitu sering terjadi. Perbedaan ras yang nyata ini
merupakan akibat keragaman pada frekuensi terjadinya kehamilan kembar dizigot.
Perbedaan kehamilan ganda ini disebabkan oleh perbedaan tingkat Folikel
Stimulating Hormone yang akan mengakibatkan multiple ovulasi
b. Faktor keturunan
Sebagai penentu kehamilan ganda genotip ibu jauh lebih
penting dari genotip ayah.Dalam suatu
penelitian terhadap 4000 catatan mengenai jemaat gereja kristus orang-orang
kudus hari terakhir, menemukan bahwa para wanita yang dirinya sendiri dizigot
dengan frekuensi 1 per 58 kelahiran. Namun, wanita yang bukan kembar tapi
mempunyai suami kembar dizigot, melahirkan bayi kembar dengan frekuensi 1 per
116 kehamilan. Lebih lanjut, dalam analisis Bulmer (1960) terhadap anak-anak
kembar, 1 dari 25 (4%) ibu mereka ternyata juga kembar, tetapi hanya 1
dari 60 (1,7%) ayah mereka yang kembar, keterangan didapatkan bahwa salah satu
sebabnya adalah multiple ovuasi yang diturunkan.
c. Faktor umur dan paritas
Untuk peningkatan usia sampai sekitar 40 tahun atau
paritas sampai dengan 7, frekuensi kehamilan ganda akan meningkat. Kehamilan
ganda dapat terjadi kurang dari sepertiga pada wanita 20 tahun tanpa riwayat
kelahiran anak sebleumnya, bila dibandingkan dengan wanita yang berusia
diantara 35 sampai 40 tahun dengan 4 anak atau lebih. Di Swedia, Petterson dkk
(1976), memastikan peningkatan yang nyata pada angka kehamilan ganda yang
berkaitan dengan meningkatnya paritas. Dalam kehamilan pertama, frekuensi janin
kembar adalah 1,3% dibandingkan dengan kehamilan keempat sebesar 2,7%.
d. Faktor nutrisi
Nylander (1971) mengatakan bahwa peningkatan kehamilan
ganda berkaitan dengan status nutrisi yang direfleksikan dengan berat badan
ibu. Ibu yang lebih tinggi dan berbadan besar mempunyai resiko hamil ganda
sebesar 25-30% dibandingkan dengan ibu yang lebih pendek dan berbadan kecil.
McGillivray (1986) juga memaparkan bahwa kehamilan dizigotik lebih sering
ditemui pada wanita berbadan besar dan tinggi dibandingkan pada wanita pendek
dan bertubuh kecil.
e. Faktor terapi infertilitas
Induksi ovulasi dengan menggunakan FSH plus chorionic
gonadotropin atau chlomiphene citrate menghasilkan ovulasi ganda. Insiden
kehamilan ganda seiring penggunaan gonadotropin sebesar 16-40%, 75% kehamilan
dengan dua janin (Schenker & co-workers, 1981). Tuppin dkk (1993)
melaporkan dari Prancis, insiden persalinan gemelli dan triplet terjadi karena
induksi ovulasi dengan terapi human menopause gonadotropin (hMG). Faktor resiko
untuk kehamilan ganda setelah ovarium distimualsi dengan hMG berpengaruh
terhadap peningkatan jumlah estradiol dan injeksi chorionic gonadotropin pada
saat bersamaan akan berpengaruh terhadap karakteristik sperma, meningkatkan
konsenterasi dan motilitas sperma (Dickey, dkk 1992, Pasqualato dkk,1999).
Induksi ovulasi meningkatkan insiden kehamilan ganda dizigotik dan monozigotik.
f. Faktor assisted reproductive technology
(ART)
Teknik ART didesain untuk meningkatkan kemungkinan
kehamilan, dan juga meningkatkan kemungkinan kehamilan ganda. Pasien pada kasus
ini, pembuahan dilakukan melalui teknik fertilisasi in vitro dengan melakukan
seleksi terhadap ovum yang benar-benar berkualitas baik, dan dua dari empat
embrio ditransfer kedalam uterus. Pada umumnya, sejumlah embrio yang ditransfer
kedalam uterus maka sejumlah itulah akan berisiko kembar dan meningkatkan
kehamilan ganda.
2.3 Tanda dan gejala
a.
Sesak nafas
- Sering BAK
- Gerakan janin banyak
- Edema varises
- Hiperemesis
- Preeklampsi-eklampsia
- Hidramnion
- Kenaikan berat badan
- Uterus lebih besar
- Mual muntah berlebihan
- Keluhan kehamilan lebih berat
2.4 Tanda
yang mengidentifikasi kehamilan
a.
Besarnya
uterus melebihi lamanya amenorea
b.
Uterus
bertumbuh lebih cepat daripada biasanya pada pemeriksaan berulang
c.
Penambahan
BB ibu yang mencolok yang tidak disebabkan oleh edema atau obesitas
d.
Terabanya
2 kepala, 2 bokong, dan satu/2 punggung
e.
Terdengar
2 denyut jantung yang letaknya berjauhan dengan perbedaan kecepatan paling
sedikit 10 denyut per menit
f.
Banyak
bagian kecil teraba
g.
Pada
umumnya D/ kehamilan triplet, kuadruplet,
dan selebihnya hanya dapat
ditentukan secara rontgenologik
h.
USG
: dapat lebih diketahui.
i.
Ultrasonografi
2.5 Patofisiologi
Pada
kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas toleransi
dan seringkali terjadi putus prematurus. Lama kehamilan kembar dua rata-rata
260 hari, triplet 246 hari dan kuadruplet 235 hari. Berat lahir rata-rata
kehamilan kembar ± 2500gram, triplet 1800gram, kuadriplet 1400gram. Penentuan
zigositas janin dapat ditentukan dengan melihat plasenta dan selaput ketuban
pada saat melahirkan. Bila terdapat satu amnion yang tidak dipisahkan dengan
korion maka bayi tesebut adalah monozigotik.
Bila
selaput amnion dipisahkan oleh korion, maka janin tersebut bisa monozigotik
tetapi lebih sering dizigotik.1,2 Pada kehamilan kembar dizigotik hampir selalu
berjenis kelamin berbeda. Kembar dempet atau kembar siam terjadi bila hambatan
pembelahan setelah diskus embrionik dan sakus amnion terbentuk, bagian tubuh
yang dimiliki bersama dapat.
Secara
umum, derajat dari perubahan fisiologis maternal lebih besar pada kehamilan
kembar dibanding dengan kehamilan tunggal. Pada trimester 1 sering mengalami
nausea dan muntah yang melebihi yang dikarateristikan kehamilankehamilan
tunggal. Perluasan volume darah maternal normal adalah 500 ml lebih besar pada
kehamilan kembar, dan rata-rata kehilangan darah dengan persalinan vagina
adalah 935 ml, atau hampir 500 ml lebih banyak dibanding dengan persalinan dari
janin tunggal. Massa sel darah merah meningkat juga, namun secara proporsional
lebih sedikit pada kehamilan-kehamilan kembar dua dibanding pada kehamilan
tunggal, yang menimbulkan” anemia fisiologis” yang lebih nyata. Kadar
haemoglobin. kehamilan kembar dua rata-rata sebesar 10 g/dl dari 20 minggu ke
depan.
Sebagaimana
diperbandingkan dengan kehamilan tunggal, cardiac output meningkat sebagai
akibat dari peningkatan denyut jantung serta peningkatan stroke volume. Ukuran
uterus yang lebih besar dengan janin banyak meningkatkan perubahan anatomis
yang terjadi selama kehamilan. Uterus dan isinya dapat mencapai volume 10 L
atau lebih dan berat lebih dari 20 pon. Khusus dengan kembar dua monozygot,
dapat terjadi akumulasi yang cepat dari jumlah cairan amnionik yang nyata
sekali berlebihan, yaitu hidramnion akut. Dalam keadaan ini mudah terjadi
kompresi yang cukup besar serta pemindahan banyak visera abdominal selain juga
paru dengan peninggian diaphragma. Ukuran dan berat dari uterus yang sangat
besar dapat menghalangi keberadaan wanita untuk lebih sekedar duduk.
Pada
kehamilan kembar yang dengan komplikasi hidramnion, fungsi ginjal maternal
dapat mengalami komplikasi yang serius, besar kemungkinannya sebagai akibat
dari uropati obstruktif. Kadar kreatinin plasma serta urin output maternal
dengan segera kembali ke normal setelah persalinan. Dalam kasus hidramnion
berat, amniosintesis terapeutik dapat dilakukan untuk memberikan perbaikan bagi
ibu dan diharapkan untuk memungkinkan kehamilan Berbagai macam stress kehamilan
serta kemungkinan-kemungkinan dari komplikasi-komplikasi maternal yang serius
hampir tanpa kecuali akan lebih besar pada kehamilan kembar.
2.6 Klasifikasi
1. Kehamilan
monozigotik
Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari satu ovum
yang dibuahi dan membelah secara dini hingga membentuk dua embrio yang sama,
kehamilan ini juga disebut hamil ekmbar identik atau hamil kembar
homolog atau hamil kembar uniovuler, karena berasal dari satu ovum.
Ciri-ciri :
a. Jenis kelamin
sama
b. Rupanya sama
(seperti bayangan)
c. Golongan darah
sama, cap kaki dan tangan sama
d. Sebagian hamil
ganda dalam bentuk :
2 amnion, 2
korion, 2 plasenta
2 amnion, 2
korion, 1 plasenta
2 amnion, 1
korion, 1 plasenta
Pada kembar monozigotik dapat terjadi kelainan
pertumbuhan seperti kembar siam. Insiden kelainan malformasi tinggi pada
kehamilan ganda monozigotik.
2. Kehamilan
dizigotik
Merupakan
kehamilan ganda yang berasal dari 2 atau lebih ovum yang telah dibuahi,
sebagian besar kehamilan ganda adalah dizigotik atau kehamilan kembar
fraternal.
2.7 Letak dan presentasi janin
Pada umumnya janin kembar tidak
besar dan cairan amnion lebih banyak daripada biasanya, sehingga sering terjadi
perubahan presentasi dari posisi janin. Demikian pula letak janin kedua dapat
berubah setelah kelahiran bayi pertama, misalnya dari letak lintang menjadi
letak sungsang. Berbagai kombinasi letak serta presentasi dapat terjadi. Yang
paling sering ditemukan ialah kedua janin dalam letak memanjang dengan
presentasi kepala, kemudian menyusul presentasi kepala dan bokong, keduanya
presentasi bokong, presentasi kepala dan bahu, presentasi bokong dan bahu, dan
yang paling jarang keduanya presentasi bahu (Winkjosastro, Ilmu Kebidanan,
1999)
2.8 Komplikasi
Ø Hidramnion
Ø Prematuritas
Ø Kelainan letak
Ø Plasenta pervia
Ø Solusio
plasenta
2.9
Penatalaksanaan
Seorang
wanita dengan kehamilan ganda mempunyai volume darah yang lebih besar dan
mendapatkan beban ekstra pada sistem kardiovaskuler, peregangan otot rahim yang
menyebabkan iskemia uteri yang dapat meningkatkan kemungkinan preeklampsia dan
eklampsia. Biasanya dokter menganjurkan ibu dengan kehamilan ganda agar
beristirahat lebih banyak, misalnya 2 jam pada sore hari, diharapkan dapat
mengurangi resiko hipertensi yang di induksi kehamilan dan persalinan preterm.
Dengan janin yang berat badannya relatif lebih rendah menyebabkan morbiditas
dan mortalitas yang tinggi.
Keluhan
pada kehamilan ganda biasanya terasa sesak nafas, sering BAK, edema tungkai,
pembesaran pembuluh darah (varises). Untuk memperkecil kemungkinan penyulit ibu
dan janin, pada kehamilan ganda penanganan yang lebih intensif dengan melakukan
pengawasan hamil lebih sering, melakukan pemeriksaan laboratorium dasar dan
pengobatan intensif terhadap kekurangan nutrisi dan preparat Fe. Ibu yang
bekerja sebaiknya berhenti bekerja pada umur kehamilan 28 minggu , istirahat
yang cukup, coitus ditinggalkan pada 3 bulan terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar