BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KEHAMILAN
1.
Kehamilan (graviditas)
adalah mulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan persalinan.
2.
Kehamilan adalah
pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa dan membentuk zigot.
3.
Kehamilan dibagi
menjadi 3 tahapan yaitu trimester I dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
trimester II dimulai bulan ke- 4 sampai bulan ke- 6, trimester III dimulai
bulan ke- 7 sampai bulan ke- 9.
2.2 TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN
2.2.1
Tanda
persumtif
2.2.1.1
Tidak dapat haid (Amenorrhea)
2.2.1.2
Mual-muntah (nausea dan vomiting)
2.2.1.3
Mengidam (ingin makanan khusus)
2.2.1.4
Tidak tahan suatu bau-bauan
2.2.1.5
Pingsan (pangsan)
2.2.1.6
Tidak ada selera makan (Anoreksia)
2.2.1.7
Lelah (fatique)
2.2.1.8
Miksi sering
2.2.1.9
Konstipasi kulit di muka (chloasma
gravidarum), areeola payudara, leher
dan dinding perut (linea nigra = grisea)
2.2.1.10
Epulis = hipertrofi dari papila guzi
2.2.1.11
Pemekaran vena-vena (varices) pada kaki,
betis, dan vulva biasanya dijumpai pada triwulan akhir.
2.2.2
Tanda-tanda
kemungkinan hamil
2.2.2.1
Perut membesar
2.2.2.2
Uterus membesar : terjadi perubahan
dalam bentuk besar dan konsistensi dari rahim
2.2.2.3
Tanda hegar
2.2.2.4
Tanda chadwick
2.2.2.5
Tanda piscaseck
2.2.2.6
Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila
dirangsang : braxton – Hicks
2.2.2.7
Teraba ballotement
2.2.2.8
Reaksi kehamilan positif
2.2.3
Tanda
pasti hamil
2.2.3.1
Dapat diraba dan kemudian dikenal
bagian-bagian janin
2.2.3.2
Dapat dicatat dan didegar bunyi jantung
janin dengan beberapa cara
2.2.3.3
Dapat dirasakan gerakan janin dan
balotement
2.2.3.4
Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen
tanpak kerangka janin
2.2.3.5
Dengan USG dapat diketahui ukuran
kantong janin, panjang janin (crownrump), dan diameter biparietalis sehingga
dapat untuk dipakai menilai tuanya kehamilan dan pertumbuhan janin.
2.3 PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA KEHAMILAN
2.3.1
Uterus
Uterus
bertambah besar, dari alat yang beratnya 30gr menjadi 1000gr dengan ukuran
panjang 32cm, lebarnya 24cm, dan ukuran muka belakang 22cm.
2.3.2
Servik uteri
Selama
kehamilan cervik mengalami perubahan oleh karena pengaruh hormon esterogen.
Servik mengandung lebih banyak jaringan yang terdiri dari jaringan kolagen oleh
karena pengaruh esterogen yang meningkat menyebabkan konsistensi servik menjadi
lunak, selama hamil kelenjar-kelenjar servik berfungsi lebih besar sehingga meningkatkan
produksi sekret.
2.3.3 Vagina dan vulva
Pembuluh
darah dinding vagina bertambah hingga warna selaput lendirnya membiru (tanda
chadwick). Kekenyalan (elastisitet) vagina bertambah, artinya daya diregang
bertambah, sebagai persiapan persalinan. Getah dalam vagina biasanya bertambah
dalam kehamilan, reaksinya asam PH 3,5-6,0. Reaksi asam ini disebabkan
terbentuknya acidum lacticum sebagai hasil penghancuran glycogen yang berada
dalam sel-sel epithel vagina oleh bacil-bacil doderbin reaksi asam ini memiliki
sifat baktensida. Vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan
pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina vagina dan vulva lebih
merah, agak kebiru-biruan (livide).
2.3.4
Ovaria
Pada
salah satu ovarium dapat ditemukan corpus luteum grauditatis tetapi setelah
bulan keIV corpus leteum ini mengisut.
2.3.5
Dinding Perut
Pada
kehamilan lanjut pada primi gravida timbul garis-garis memanjang atau serong
pada perut (strie gravidarum) kadang garis-garis ini terdapat juga pada buah dada
dan paha (pada seorang primi gravida warnanya membiru disebut stne lividae pada
multi gravida disebut strie albicans.
2.3.6
Mamae
Selama
kehamilan, payudara bertambah besar, tegang dan berat. Dapat teraba
noduli-noduli, akibat hipertrofi akibat kelenjer alveoli, bayangan vena-vena
lebih membiru. Hiperpigmentasi pada puting susu dan areola payudara.
Pada
kehamilan 12 minggu keatas dari putting susu dapat keluar cairan berwarna putih
agak jernih, disebut Kolostrum.
2.3.7
Sistem Sirkulasi Darah
Volume
darah total dan plasma darah naik pesat sejak akhir trimester pertama. Volume
darah akan bertambah banyak, kira-kira 25% dengan puncaknya pada kehamilan 32
minggu, diikuti curah jantung (cardrcoutput) yang meningkat sebanyak ±30%. Akibat hemodilusi yang mulai seks kelihatan pada
kehamilan 4 bulan. Ibu yang menderita penyakit jantung dapat jatuh dalam
keadaab dekompensasi kordis. Kenaikan plasma darah dapat mempercepat 40% saat
mendekati cukup bulan.
Protein
darah : gambaran protein dalan serum berubah : jumlah protein,albumin dan
gamaglobin pada akhir kehamilan. Beta-globin dan fibrinogen terus meningkat
Hitung
jenis dan hemoglobin : hematoknt cenderung menurun karena kenaikan relatif
volume plasma darah. Jumlah eritrosit cendeung meningkat untuk memenuhi kebutuhan
tranpor O2 yang sangat diperlukan selama kehamilan. Konsentrasi Hb
terlihat menurun. Walaupun sebenarnya lebih besar dibandingkan Hb pada orang
yang tidak hamil. Anemia fisiologis ini disebabkan oleh volume plasma yang
meningkat. Dalam kehamilan, leokosit meningkat sampai 10.000/cc, begitu pula
dengan produksi trombosit.
Nadi
dan tekanan darah : tekanan dari arteri cenderung menurun terutama selama
transestor kedua dan kemudian akan naik lagi seperti pada pra hamil. Nadi
biasanya naik, nilai rata-ratanya 84 permenit.
2.3.8 Sistem respirasi
Wanita
hamil sering mengeluh tentang sesak nafas, terutama pada kehamilan 32 minggu
keatas, karena usus tertekan oleh uterus yang membesar ke arah diafragma, juga
karena kebutuhan O2 yang meningkat ±20%, sehingga menyebabkan pernafasan lebih dalam.
2.3.9 Traktus digestivus
Pada
bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan aneh (nausea) akibat hormon
estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun, sehingga
motilitas seluruh traktus digestivis juga berkurang. Hal ini yang menyebabkan
obstipasi. Tidak jarang pada bulan-bulan pertma kehamilan gejala muntah
(emesis) biasanya terjadi pagi hari (morning sickness) bila terlampaui sering
dan terlalu banyak dikeluarkan disebut hiperemesis gravidarum, keradaan ini
patologik. Salivasi adalah pengeluaran air liur berlebihan daripada biasanya hipersalifasi juga dialami oleh ibu
hamil.
2.3.10 Traktus Urinarius
Pada
bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekabn oleh utera yang mulai
membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin
tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir
kehamilan, bila kepala janin mulai turun kebawah pintu atas panggul, keluhan
sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.
Disamping sering kencing terdapat juga poliuna. Poliuna disebabkan oleh adanya
peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan sehingga filtrasi di
glomeolus juga meningkat sampai 69%.
2.3.11 Kulit
Terdapat
deposit pigmen dan hiperpigmen alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan
oleh pengaruh melaphore stimulating hormone (MSH) yang meningkat. Kadang-kadang
terdapat deposit pigmen pada dahi ,pipi dan hidung, dikenal sebagai kloasma
gravidarum. Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama, juga di
areola mamma. Linea alba pada kehamilan menjadi hitam dikenal sebagai linea.
Tidak jarang dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya, berubah
agak hiperemik dan kebiru-biruan. Disebut strio livide. Setelah partus,strie
livide ini berubah warnanya menjadi putih disebut strie albikantes. Pada
seorang multigravide sering tampak striae livide bersama dengan striae albicantes.
2.4
KEBUTUHAN DASAR PADA IBU HAMIL DAN
CARA PEMENUHANNYA
2.4.1 Nutrisi
Anjurkanlah
wanita hamil makan yang secukupnya saja, cukup mengandung protein hewani dan
nabati, karena kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat. Kenaikan berat
badan wanita hamil berkisar antara 6,5 – 16 kg selama kehamilan. Bila berat
badan tetap atau menurun, semua makan yang dianjurkan terutama yang mengandung
protein dan besi. Bila BB naik dari semestinya dianjurkan mengurangi makanan
yang mengandung karbohidrat, lemak jangan dikurangi apalagi sayur dan buah.
Kebutuhan
beberapa zat yang penting :
|
|
Tidak hamil
|
Hamil
|
Laktasi
|
Kalori
Protein
Calsium
Fernem
Vitamin A
Vitamin B
Vitamin C
Riboflavin
As. nikotitinat
Vitamin D
|
Kal
gr
gr
mg
si
mg
mg
mg
mg
si
|
2500
60
0,8
12
5000
1,5
70
2,2
15
+
|
2500
85
1,5
15
6000
1,8
100
2,5
10
400-800
|
2500
100
2
15
8000
2,3
150
3
23
400-800
|
2.4.2 Pekerjaan
rumah tangga
Jangan
pernah menganggap enteng pekerjaan rumah tangga, khususnya bagi kaum pria.
Pekerjaan rutin rumah tangga seperti mencuci, mengepel, memasak, menyetrika
sering dianggap pekerjaan yang tidak membutuhkan tenaga dan pikiran, pendapat
seperti ini jelas salah. Pekerjaan rumah tangga sama melelahkannya seperti
pekerjaan lainnya. Tanpa harus bekerja di luar rumah pun, pekerjaan rumah
tangga sudah menguras tenaga dan pikiran,
apalagi kalau seorang wanita masih harus bekerja di luar rumah, yang paling
menyedihkan lagi adalah pada waktu hamil. Jika anda seorang suami yang
bertanggung jawab dan memiliki rasa kemanusiaan dan budi pekerti yang baik,
maka anda pasti tidak akan membiarkan istri anda melakukan pekerjaan rumah
tangga sambil tetap bekerja di luar rumah pada saat hamil.
Bicarakanlah
segera dengan pasangan dan keluarga dekat anda jika memang menghadapi masalah
seperti ini. Karena jika dibiarkan resikonya bukan hanya pada bayi anda tetapi
juga diri anda sendiri. Pada saat hamil, kurangilah pekerjaan rumah tangga yang
biasa anda lakukan. Kurangilah bersentuhan dengan bahan-bahan kimia dalam rumah
tangga, seperti cairan pembersih lantai,pestisida tanaman,dan obat serangga
lainnya.
2.4.3Wanita
pekerja diluar rumah
Wanita
hamil boleh melakukan pekerjaan sehari hari, dikantor ataupun di pabrik asal
bersifat ringan. Di Indonesia wanita hamil diberi cuti hamil selam 3 bulan
yaitu 1,5bulan sebelum bersalin dan 1,5 bulan sesudahnya, selama hamil berhati
hati dan menjaga kehamilannya.
2.4.5 Hubungan
seksual
Hubungan
seksual selama hamil tidak dilarang,tetapi disarankan dihentikan bila:
2.4..1 Terdapat
tanda infeksi, yaitu pengeluaran cairan disertai nyeri dan panas
2.4.5.2
Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
2.4.5.3 Terdapat pengeluaran cairan mendadak saat
hubungan
2.4.5.4
Adanya riwayat abortus, partus prematurus, IUFD.
2.4.6 Kunjugan
Ulang
Pengawasan
antenatal memberi manfaat dengan ditemukannya berbagai kelaianan yang menyertai
kehamilan secara dini sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah –
langkah pertolongan persalinan. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pengawasan
antenatal minimal sebanyak 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada
trimester II dan 2 kali pada trimester III.
Tujuan
pelayanan kebidanan (WHO), yaitu:
·
Pengawasan serta penanganan wanita hamil
dan pada saat peralianan.
·
Perawatan dan pemeriksaan wanita sesudah
persalinan.
·
Perawatan neonates – bayi
·
Pemeliharaan dan pemberian laktasi.
Asuhan
antenatal (antenatal care) adalah pengawasan sebelum persalianan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Secara khusus
pengawasan antenatal bertujuan:
·
Mengenal dan menangani sendiri mungkin
penyulit yang terdapat saat kehamulan, persalinan, daan nifas.
·
Mengenal dan menangani penyakit yang
menyertai kehamilan, persalinan dan masa nifas.
·
Memberi nasehat dan peunjuk yang
berkaitan dengan kehamilan,persalinan, kala nifas, laktasi dan aspek keluarga
berencana.
·
Menurunkan angka kesakitan dan kematian
ibu pada perinatal.
Dengan
memperhatikan batasan dan tujuan pengawasan antenatal, dijadwalkan pemeriksaan
sebagai beikut.
1.
Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan
pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
2.
Pemeriksaan ulang
·
Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 – 7
bulan.
·
Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur
8 bulan.
·
Setiap 1 minggu sejak umur kehamilan 8
bulan sampai terjadi persalianan.
3. Pemeriksaan
khusus jika terjadi keluhan – keluhan tertentu
2.4.7 Pakaian
Pakaian
yang baik untuk ibu hamil ialah yang enak dipakai, tidak boleh menekan badan
karena pakaian yang menekan badan menyebabkan bendungan vene dan mempercepat
timbulnnya varices.
2.4.8 Olahraga
saat hamil
Yang
dianjurkan adalah jalan jalan waktu pagi hari untuk ketenangan dan mendapatkan
udara segar.
2.4.9 Istirahat
dan tidur
Jadwal
istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur
secara teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk
kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin.
2.4.10 Personal
hygiene
Kebersihan
badan mengurangi infeksi, puting susu harus dibersihakan kalau terbasahi oleh
kolostrum. Perawatan gigi harus dilakukan karena gig yang bersih menjamin
pencernaan yang sempurna.
2.4.11Bepergian
(Travelling)
Sedang
hamil tidak berarti Anda tidak dapat pergi berlibur untuk seluruh 9 bulan Anda
istilah, tetapi tidak berarti bahwa anda harus melakukan sedikit ekstra
hati-hati ketika membuat rencana, baik untuk menjamin kenyamanan dan perlindungan
Anda dan bayi yg belum lahir.
Bepergian
dengan pesawat udara biasa tidak perlu dikhawatirkan karena tidak membahaykan
kehamilan. Tekanan udara di dalam kabin penumpang telah diatur sesuai atmosfer
biasa. Aman untuk melakukan perjalanan udara di trimester kedua, dan
International Air Transport Association (IATA) pedoman menyarankan Anda
berhenti perjalanan udara setelah minggu ke 36. Menghindari risiko kelahiran
prematur dan komplikasi lain. Jika Anda memperoleh yang cukup besar dan ke 28.
Minggu, maka anda harus membawa surat dari ibu yang menunjukkan layanan yang
ditujukan tanggal, karena beberapa maskapai Mei permintaan ini ketika anda
memeriksa untuk keselamatan Anda sendiri. Walaupun ia bukan yang sering berada
pada tahap pertama adalah kehamilan membahayakan anda atau bayi Anda, tetapi
yang penting untuk minum banyak air dan pastikan Anda bangun dan stretch kaki
Anda secara teratur sebagai bayi berat dapat membuat Anda lebih rentan terhadap
peredaran darah masalah selama penerbangan panjang. Morning sickness juga dapat
membuat Anda lebih rentan terhadap perjalanan penyakit, dan banyak melakukan
perjalanan, sebagai obat penyakit tidak dianjurkan selama kehamilan Anda hanya
akan dapat mencoba solusi alternatif seperti akupunktur band (band laut) atau
teh jahe.
Disarankan
ibu untuk tidak lama berkendaran jarak sendiri, karena posisi mengemudi bisa
jadi sangat tidak nyaman dan lama drive dapat sangat melelahkan. Pastikan kursi
dan seatbelt yang disesuaikan dengan baik dan memakai pakaian longgar nyaman.
Juga pastikan ibu memiliki cukup untuk makan dan minum selama perjalanan jalan
untuk menjaga tingkat energi atas.
2.4.12Imunisasi
Pada
masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT).
Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus.
Ia juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus. Terutama
imunisasi tetanus untuk melindungi bayi terhadap penyakit tetanus neonatorum.
Imunisasi dilakukan pada trimester I / II pada kehamilan 3 – 5 bulan dengan
interval minimal 4 minggu. Lakukan suntikan secara IM (intramuscular) dengan
dosis 0,5 mL. imunisasi yang lain dilakukan dengan indikasi yang lain.
Menurut
WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus, sedikitnya 2x injeksi
selama kehamilan ( I pada saat kunjungan antenatal I dan II pada 2 minggu
kemudian )
Jadwal
pemberian suntikan tetanus adalah :
·
TT 1 selama kunjungan antenatal I
·
TT 2 → 4 minggu setelah TT 1
·
TT 3 → 6 minggu setelah TT 2
·
TT 4 → 1 tahun setelah TT 3
·
TT 5 → 1 tahun setelah TT 4
Karena
imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya mengetahui dan
mendapat informasi yang benar tentang imunisasi TT. Petugas kesehatan harus
berusaha program ini terlaksana maksimal dan cepat.
2.4.13Persiapan
persalinan dan laktasi
Salah
satu persiapan persalinan adalah meningkatkan kesehatan optimal dan segera
dapat memberikan laktasi. Untuk mempersiapkan laktasi, peerlu dilakukan
persiapan perawatan payudara untuk persiapan laktasi. Persiapan mental dan
fisik yang cukup membuat proses menyusui menjadi mudah dan menyenangkan.
Payudara
adalah sumber ASI yang merupakan makanan utama bagi bayi, yang perlu
diperhatikan dalam persiapan laktasi adalah :
·
Bra harus sesuai dengan pembesaran
payudara yang sifatnya menyokong payudara dari bawah, bukan menekan dari depan
·
Sebaliknya ibu hamil masuk dalam kelas
”bimbingan persiapan menyusui”.
·
Penyuluhan (audio-visual) tentang :
-
Keunggulan ASI dan kerugian susu botol
-
Manfaat rawat gabung
-
Perawatan bayi
-
Gizi ibu hamil dan menyusui
-
Keluarga berencana,dll
·
Dukungan psikologis pada ibu untuk
menghadapi persalinan dan keyakinan dalam keberhasilan menyusui
·
Pelayanan pemeriksaan payudara dan senam
hamil
·
Persiapan psikologis untuk ibu menyusui
berupa sikap ibu dipengaruhi oleh faktor-faktor :
-
Adat istiadat / kebiasaan / kebiasaan
menyusui di daerah masing-masing
-
Pengalaman menyusui sebelumnya /
pengalaman menyusui dalam keluarga / tidak
-
Pengetahuan tentang manfaat ASI,
kehamilan yang diinginkan atau tidak
-
Dukungan dari tenaga kesehatan, teman
atau kerabat dekat.
Langkah-langkah
yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk menyusui
adalah :
·
Mendorong setiap ibu untuk percaya dan
yakin bahwa ia dapat sukses dalam menyusui bayinya, menjelaskan pada ibu bahwa
persalinan dan menyusui adalah proses alamiah yang hampir semua ibu berhasil
menjalaninnya. Bila ada masalah, petugas kesehatan akan menolong dengan senang
hati.
·
Keyakinan ibu akan keuntungan ASI dan
kerugian susu botol / formula
·
Memecahkan masalah yang timbul pada ibu
yang mempunyai pengalaman menyusui sebelumnya, pengalaman kerabat atau keluarga
lain
·
Mengikutsertakan suami atau anggota
keluarga lain yang berperan dalam keluarga, ibu harus dapat beristirahat cukup
untuk kesehatannya dan bayinya, sehingga perlu adanya pembagian tugas dalam
keluarga
·
Setiap saat ibu diberi kesempatan untuk
bertanya dan tenaga kesehatan harus dapat memperlihatkan perhatian dan
kemauannya dalam membantu ibu sehingga keraguan atau ketakutan untuk bertanya
tentang masalah yang dihadapinya.
Perawatan
payudara sebelum melahirkan (Prenatal Breast Care)
Bertujuan
memelihara hygiene payudara, melenturkan atau menguatkan puttng susu, dan
mengeluarkan puting susu yang datar atau masuk ke dalam (retracted nipple).
Teknik perawatannya adalah sebagai berikut:
·
Kompres puting susu dan daerah
sekitarnya dengan menempelkan kapas atau lap yang di basahi minyak.
·
Bersihkan puting susu dan daerah
sekitarnya dengan handuk kering yang bersih.
·
Pegang kedua puting susu, lalu tari
keluar bersama dan diputar 20 kali ke
dalam dan keluar.
·
Pangkal payudara dipeganag dengan kedua
tangan lalu payudara diurut dari pangkal menuju puting sebanyak 30 kali.
·
Kemudian pijat daerah aerola sehingga
keluar cairan 1 – 2 tetes untuk memastikan saluran susu tidak tersumbat.
Selain
mengonsumsi makanan bergizi dan menjalani pola hidup sehat, ada 3 hal penting
yang perlu dilakukan ibu agar sukses menyusui, yaitu:
·
Tumbuhkan Niat
Niat adalah
kunci sukses untuk memberikan ASI eksklusif bagi sang buah hati. Niat ini
harusnya sudah tertanam kuat jauh hari sebelumnya, yakni sejak si kecil masih
berada dalam kandungan ibu. Ibu harus bertekad akan memberikan makanan yang
terbaik bagi bayinya. Dengan niat bulat, ibu akan berpikir optimis. Dari situ
terbentuk energi positif yang akan memengaruhi kesiapan semua organ-organ
menyusui sehingga ASI pun mengalir lancar. Jika ibu yakin bisa menyusui, ASI
yang keluar pasti banyak.
·
Hilangkah Stres
Buang jauh-jauh
semua pikiran negatif tentang ASI dan menyusui. Yakinlah, setiap ibu pasti bisa
menyusui dan bayi tak akan pernah kekurangan ASI. Di sisi lain, ibu juga tak
boleh terlalu bersemangat untuk memberikan ASI, karena sikap berlebihan ini
(euforia) akan mengganggu sistem metabolisme produksi susu sehingga ASI yang
keluar justru jadi sedikit. Bila ada masalah, ibu dianjurkan berkonsultasi ke
klinik laktasi.
·
Lakukan Pijat Payudara
Pemijatan pada
payudara dapat meningkatkan volume ASI, lakukan dua kali sehari saat mandi pagi
dan sore. Berikut panduannya:
a.
Cuci tangan sampai bersih, keringkan,
lalu tuangkan minyak ke telapak tangan. Sokong payudara kiri dengan tangan
kiri. Buatlah gerakan melingkar kecil-kecil dengan dua atau tiga jari tangan
kanan, dari pangkal payudara dan berakhir di daerah puting susu dengan gerakan
spiral. Puting tak perlu dipijat karena tak berkelenjar. Kemudian, buat gerakan
memutar sambil menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada puting susu di
seluruh bagian payudara. Lakukan hal sama untuk payudara kanan.
b.
Letakkan kedua telapak tangan di antara
dua payudara. Urut dari tengah ke atas sambil mengangkat kedua payudara dan
lepaskan kedua payudara secara perlahan-lahan. Lakukan gerakan ini kurang lebih
30 kali.
c.
Sangga payudara kiri dengan kedua
tangan, ibu jari di atas dan empat jari lain di bawah. Peras dengan lembut
payudara sambil meluncurkan kedua tangan ke depan ke arah puting susu. Lakukan
hal yang sama pada payudara kanan.
d.
Kemudian lakukan gerakan tangan dengan
posisi paralel. Sangga payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan lain
mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah pangkal payudara ke arah
puting susu. Lakukan gerakan ini kurang lebih 30 kali.
e. Letakkan
satu tangan di sebelah atas dan satu lagi di bawah payudara. Luncurkan kedua
tangan secara bersamaan ke arah puting susu dengan cara memutar tangan. Ulangi
gerakan ini sampai semua bagian payudara terkena urutan.
f. Selanjutnya
puting dibersihkan dengan menggunakan kapas dan minyak. Minyak berguna untuk
melenturkan dan melembapkan puting agar saat menyusui puting tak gampang lecet.
Bersihkan dengan kapas bersih yang dicelup ke dalam air hangat.
g. Usai
pemijatan, lakukan pengompresan. Sediakan dua baskom sedang yang masing-masing
berisi air hangat dan air dingin. Dengan menggunakan waslap, kompres kedua
payudara bergantian dengan air dingin, masing-masing selama satu menit.
Selanjutnya, kompres bergantian selama 3 kali berturut-turut dan akhiri dengan
kompres air hangat. Bersihkan dengan handuk hingga kering.
h. Usai
dipijat, ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari atau ujung ruas jari.
Gunanya agar sirkulasi darah bekerja lebih baik.
2.4.14 Perawatan gigi
Untuk mencegah caries selama hamil (selain pemeriksaan
pada awak kehamilan) yaitu dengan :
·
Menyikat
gigi secara teratur
·
Melakukan
flosi antara gigi-gigi
·
Membilas
mulut dengan air sesudah makan atau minum
·
Gunakan
pencuci mulut yang bersifat alkali/basa untuk mengimbangi reaksi saliva yang
bersifat asam selama kehamilan yang menyuburkan pertumbuhan bakteri penghancur dan
email.
2.4.15 Support Emosional
-
Faktor yang berhubungan dengan ibu
hamil:
·
Dukungan kepada bumil dan nifas
·
Dukungan dari tenaga kesehatan (nakes)
·
Menciptakan rasa aman dan nyaman selama
hamil dan nifas
·
Persiapan menjadi orang tua
·
Mempersiapkan saudara (sibling)
-
Dukungan kepada ibu hamil dan nifas
Wanita yang
telah/belum dianugerahi anak disaat menginginkan hamil/dalam menghadapi
kehamilan dan bersalin membutuhkan dukungan, diantaranya dari:
·
Dukungan suami
Dari
penelitian kualitatif di indonesia diperoleh berbagai dukungan suami yang
diharapkan isteri:
1. Suami
sangat mendambakan bayi dalam kandungan isteri
2. Suami
senang mendapatkan keturunan
3. Suami
menunjukkan kebahagiaan pada kehamilan ini
4. Suami
memperhatikan kesehatan isteri, yakni menanyakan keadaan isteri/janin yang
dikandung
5. Suami
mengantar dan atau menemani isteri memeriksa kandungannya
6. Suami
tidak menyakiti isteri
7. Suami
menghibur/menenangkan ketika ada masalah yang dihadapi isteri
8. Suami
menasihati agar isteri tidak terlalu lelah bekerja di rumah atau di tempat
kerja
9. Suami
membantu tugas isteri
10. Suami
berdo’a untuk kesehatan atau keselamatan isteri dan anaknya
11. Suami
menunggu ketika isteri melahirkan
12. Suami
menunggu ketika isteri di operasi
Diperoleh
atau tidak diperolehnya dukungan suami tergantung pada:
1. Keintiman
hubungan
2. Adanya
komunikasi yang bermakna
3. Adanya
masalah atau kekhawatiran dalam biaya
·
Dukungan keluarga
1. Ayah-ibu
kandung, maupun mertua sangat mendukung kehamilan ini
2. Ayah-ibu
kandung, maupun mertua sering berkunjung dalam periode ini
3. Seluruh
keluarga berdo’a untuk keselamatan ibu dan bayi
4. Walaupun
ayah-ibu kandung, maupun mertua ada di daerah lain, sangat didambakan dukungan
melalui telepon, surat atau pun do’a dari jauh
5. Selain
itu, ritual tradisional dalam periode ini seperti upacara 7 bulanan pada
beberapa orang, mempunyai arti tersendiri yang tidak boleh diabaikan.
·
Dukungan lingkungan
1. Membicarakan/menceritakan/menasihati
tentang pengalaman hamil dan melahirkan
2. Ada
diantara mereka yang mau mengantarkan ibu hamil untuk periksa
3. Menunggu
ketika melahirkan
Diperoleh
dari ibu-ibu pengajian/perkumpulan/kegiatan yang berhubungan dengan
keagamaan/sosial dalam bentuk doa bersama untuk kesehatan ibu hamil dan bayinya.
Mereka dapat menjadi seperti saudara bagi ibu hamil dan nifas.
2.5 KETIDAKNYAMANAN PADA IBU HAMIL DAN
CARA MENGATASINYA
A.
Masalah
Ibu Hamil pada Trimester I
1. Nyeri
Ulu Hati
Penyebab
:
Peningkatan
hormon estrogen dan progesteron sehingga motilitas otot polos gastro intestinal
menurun (GI), asam lambung > menyebabkan ulcus dan nyeri ulu hati.
Penanganannya:
§ Hindari
makanan keras yang susah dicerna
§ Makan
dengan porsi kecil 5 – 6 kali sehari
§ Hindari
makanan yang merangsang, seperti pedas, lemak dan mengandung gas
§ Dapat
juga diberikan vit. B kompleks, sedative, kalau perlu
2. Rasa
mual dan muntah (morning sickness)
Penyebab:
Ini terjadi
pada bulan pertama kehamilan, timbul pada pagi hari yaitu saat perut kosong.
Penyebabnya belum diketahui secara pasti, kemungkinan akibat dari perubahan
hormonal, rasa mual dan muntah ini dapat kita jumpai pada 50-70% kehamilan.
Penanganannya
:
§ Hindari
perut kosong atau perut dalam keadaan kenyang
§ Hindari
rangsangan berupa bau-bauan
§ Hentikan
kebiasaan merokok
§ Makan
makanan kering yang mengandung RH sebelum bangun dari tempat tidur dan tetap di
tempat tidur hingga tenang.
3. Mengidam
Penyebab:
Peningkatan
intake kalori karena perubahan psikologis selama kehamilan. Mengidam sering
terjadi pada bulan pertama kehamilan, akan tetapi menghilang dengan semakin
tuanya kehamilan.
Penangannya
:
-
Berikan nasehat akan makanan seimbang
agar kebutuhan nutrisi terpenuhi
-
Berikan pengawasan pada klien untuk
jenis makanan yang tidak merugikan secara ketat
-
Berikan intake protein
-
Berikan suplai zat besi dan vitamin
-
Konseling ke ahli gizi
-
Konseling kebutuhan emosional jika perlu
4. Gangguan
kencing
Penyebab:
Biasanya pada
bulan pertama kehamilan ibu merasa ingin sering kencing. Ini terjadi karena
kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar, selain itu juga
dipengaruhi oleh hormon Aldosteron yang dapat meningkatkan vaskularisasi
pembuluh darah.
Penangannya
:
-
Kurangi minum waktu akan tidur, agar
istirahat tidak terganggu
-
Kegel exercise otot pubis
-
Bila ada keluhan saat BAK tujuk ke
dokter, gunakan pembalut kalau perlu
-
Tentramkan hati ibu dengan memberi
penjelasan bahwa keadaan ini adalah fisiologis.
5. Obstipasi
Penyebab:
Kesulitan
BAB yang dialami oleh ibu hamil, disebabkan oleh otot tractus digestivus
menurun akibat pengaruh hormon progesteron yang mengakibatkan motilitas sel.
Cerna berkurang. Kateron lebih lama di usus, absorbsi air meningkat, dan
pengeringan dari faeces, terjadi penekanan uterus terhadap colon dan rectum.
Penangannya :
-
Berikan minum ± 6 gelas sehari
-
Diet mengandung tinggi serat
-
Exercise ringan
-
Tidak boleh memberikan obat-obat yang
mengandung laxatif
-
Berikan penjelasan keadaan yang sedang
dialami
6. Epulis
Penyebab:
Hypertropi
dan hyperemis pada gusi sampai dengan meningkatnya estrogen.
Penangananya :
-
Berikan penjelasan bahwa hal ini adalah
normal pada setiap kehamilan akan berhenti secara spontan sebelum melahirkan.
-
Perawatan gigi dan mulut yang baik,
gunakan sikat yang lembut dan kumur air hangat.
-
Mengontrol gigi dengan teratur
-
Makanan yang seimbang, peemasukan
buah-buahan segar dan cairan
-
Potong makanan yang keras dalam bentuk
yang kecil
-
Merujuk klien dengan gangguan gigi
serius.
7. Varices
Penyebab:
Timbulnya
varices dipengaruhi oleh faktor keturunan dalam masa kehamilan ditambah oleh
faktor hormonal juga adanya bendungan vena dalam panggul.
Penangananya :
-
Hindari bekerja sambil berdiri terlalu
lama
-
Hindari pakaian yang terlalu ketat
-
Waktu istirahat kaki hendaknya ditinggikan
dan tungkai jangan digantung
-
Gunakan stoking
8. Flour
Albus Meningkat
Penyebab:
Karena serviks
dirangsang oleh hormon estrogen dan progesteron maka menjadi hypertropi dan
hiperaktif mengeluarkan banyak mukosa. Umumnya peningkatan cairan dalam vagina
pada kehamilan tanpa sebab patologis dan sering tidak menimbulkan keluhan.
Penangananya
:
-
Jaga kebersihan vulva dan pakaian dalam
-
Gunakan pembalut wanita
-
Rujuk ke dokter bila pengeluaran cairan
berlebihan dan menyebabkan rasa gatal
9. Mudah
Lelah, Malaise, Fatique
Penyebab:
Tidak diketahui
penyebabnya dengan jelas, mungkin adanya peningkatan estrogen dan progesteron,
peningkatan HCG dan intake nutrisi yang kurang.
Penangananya
:
-
Cegah terjadinya anemi
-
Istirahat yang cukup
-
Intake nutrisi yang adekuat
-
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
roboransia
10. Perubahan
Payudara dan Perasaan Nyeri
Penyebab:
Penyebabnya
karena hipertropi kelenjar mammae dan peningkatan vaskularisasi serta adanya
hiperpigmentasi areola dan putting susu yang disebabkan oleh stimulasi hormon
MSH (Melanophore Stimulating Hormone)
Penangananya
:
-
Sokong dengan BH ibu hamil dengan
lapisan yang empuk untuk menahan payudara
-
Bersihkan areola dan putting susu dengan
air hangat, baby oil dan keringkan.
B.
Masalah
Ibu Hamil pada Trimester II
1. Kram
otot
Penyebab
:
-
Karena tekanan syaraf pada ekstrimitas
bawah oleh uterus yang besar
-
Faktor yang memperberat pencapaian
sirkulasi perifer kurang
-
Penyerapan kalsium oleh janin meningkat
sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan tulang dan gigi
2. Anemia
Penyebab
: kekurangan nutrisi, zat besi, folic acid, hemoglobinopati.
Penanganan
:
-
Kolaborasi untuk mendapatkan SF dan vit
C
-
Konsul tentang pemberian diet
-
Beri nutrisi yang adekuat
-
Istirahat yang cukup
3. Perubahan
Libido
Penyebab
: pengaruh antara psikologis, hormonal dan perubahan emosi
Penanganan
:
-
Anjurkan klien dan pasangannya
-
Komunikasi yang baik dengan pasangannya
-
Kasih sayang, kontak fisik yang
dilakukan dialihkan ke kontak psikis.
4. Pruritus
Penyebab
: belum diketahio secara pasti
Penanganan
:
-
Pastikan kuku wanita hamil, pendek dan
bersih untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya masalah baru
-
Oleskan air hangat atau lotion
5. Hiperpigmentasi,
jerawat
Penyebab:Fisiologi
rangsangan dari hormon mellanosit (dari pituitari anterior) biasanya akan
hilang pada masa nifas.
Penanganan
:
-
Kuku hendaknya pendek dan bersih
-
Ciptakan suasana yang nyaman
C.
Masalah
Ibu Hamil pada Trimester III
1. Haemoroid
Penyebab
:
-
Pelebaran vena dari anus
-
Hemoroid dapat bertambah besar dalam
kehamilan karena adanya kongesti darrah dalam rongga panggul
-
Relaksasi dari otot halus pada bowel,
memperbesar konstipasi dan tertahannya gumpalan
Penanganan
:
-
Hindari konstipasi
-
Beri rendam duduk hangat/dingin
-
Bila mungkin gunakan jari untuk
memasukkan kembali hemoroid ke dalam anus dengan pelan-pelan
-
Bersihkan anus dengan hati-hati sesudah
defekasi
-
Olesi jeli ke dalam rectum sesudah
defekasi
-
Usahakan BAB yang teratur
-
Beri kompres dingin kalau perlu
-
Ajarkan klien tidur dengan posisi knee
chest 15 menit/hari
-
Ajarkan kegel exercise untuk
mengutamakan perineum dan mencegah hemoroid
-
Konsul ke dokter sebelum menggunakan
obat hemoroid.
2. Obstipasi
Sama
dengan TM II
3. Sering
kencing
4. Pruritis
5. Gangguan
Pernapasan
Penyebab:Nafas
dangkal terjadi pada 50% wanita hamil, ekspansi diafgrama terbatas karena
pembesaran uterus, dimana rahim membesar mendesak diafragma ke atas
Penanganan
:
-
Latihan nafas melalui senam hamil
-
Tidur dengan bantal yang tinggi
-
Makan tidak terlalu banyak
-
Hentikan merokok
-
Konsul ke dokter bila ada kelainan asma
dll
-
Berikan penjelasan bahwa hal ini akan
hilang setelah melahirkan
6. Oedema
Penyebab
:
-
Peningkatan sodium yang banyak dan
meningkatnya permeabilitas kapiler sehubungan dengan peningkatan hormon
estrogen
-
Peningkatan tekanan vena
-
Penurunan vena kembali ke struktur awal
-
Varices vena dengan kongesti
-
Defisiensi diet protein
-
Peningkatan diet sodium
Penanganan
:
-
Meningkatkan periode istirahat,
berbaring pada posisi miring kiri
-
Tingkatkan kaki bila duduk, pakai
stoking
-
Tingkatkan intake protein
-
Menurunkan intake KH selama mereka
meretensi cairan di jaringan
-
Minum 6-8 gelas cairan sehari untuk
membantu diuresis natural
-
Anjurkan klien untuk melaporkan tanda
toxemia, pre kelampsi, oedema, kelebihan BB, sakit kepala, pandangan kabur,
penurunan urine output.
7. Perubahan
libido
Penyebab
:
-
Wanita mungkin mengalami sakit ulu hati
dan gangguan pencernaan. Mungkin juga hemoroid atau hal lain yang mengurangi
nafsu seksual
-
Kelelahan dan perubahan yang berhubungan
dengan tuanya kehamilan mungkin terjadi pada trimester 3, seperti kurang tidur
dan ketegangan
-
Rasa letih yang berlebihan disebabkan
perubahan hormon yang dapat mengurangi daya tarik seksual
-
Rasa takut menyebabkan kecemasan yang
dapat menyebabkan pasangan menghindari, mengekspresikan hubungan seksual.
-
Bila ada kehamilan yang lalu pernah
mengalami perdarahan yang berulang maka aktifitas seksual dipandang sebagai
ancaman terhadap janin
-
Nyeri waktu coitus disebabkan karena
uterus terdorong ke bawah
-
Pengaruh janin menimbulkan penurunan
seksual
Penanganan
:
-
Menjelaskan dan memberikan support pada
ibu maupun suami bahas perubahan atau masalah seksual selama kehamilan adalah
normal dan dapat disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan psikologis
-
Diharapkan keluarga ibu dan suami
menerima hal ini
-
Jelaskan pada ibu dan suaminya bahwa
kehamilan muda atau tua jangan melakukan hubungan seksual dalam frekuensi yang
sering
-
Jelaskan pada keluarga perlu pendekatan
memberikan kasih sayang pada istri untuk mengalihkan rangsangan seksual secara
fisik menjadi kontak psikis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar