BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kanker Serviks
Penyakit kanker leher rahim yang istilah kesehatannya adalah kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu liang senggama (vagina).
Kanker Serviks adalah keganasan yang bermula pada sel-sel serviks
(leher rahim). Kanker serviks dimulai pada lapisan serviks. Terjadinya
kanker sangat perlahan. Pertama, beberapa sel normal berubah menjadi
sel-sel prakanker, kemudian berubah menjadi sel kanker. Perubahan ini
disebut dispalasia dan biasanya terdeteksi dengan tes pap smear.
2. Penyebab Kanker Serviks
Virus HPV diduga kuat sebagai penyebab utama kanker Serviks.
Virus
HPV akan menyernag selaput di dalam mulut dan kerongkongan. Serviks,
serta anus. Apabila tidak segera terdeteksi, infeksi virus HPV
menyebabkan terbentuknya sel-sel prankanker serviks dalam jangka
panjang.
Berikut ini beberapa faktor resiko terjadinya kanker serviks:
a. Merokok
Wanita yang merokok memiliki kemungkinan dua kali lipat terkena kanker serviks dibandingkan mereka yang tidak merokok.
b. Infeksi HIV
Seorang
wanita yang terjangkit HIV memiliki sistem kekebalan tubuh yang kurang
dapat memerangi Infeksi HPV maupun kanker pada stadiun awal.
c. Infeksi bakteri klamidia
Beberapa
penelitian menemukan bahwa wanita yang memiliki sejarah atau infeksi
klamidia saat ini, memiliki resiko kanker serviks lebih tinggi.
d. Pil KB
Penggunaan pil KB dalam jangka panjang dapat menikatkan resiko terjadinya kanker serviks.
e. Hamil lebih dari tiga kali
Wanita yang menjalani tiga kali atau lebih proses kehamilan memeiliki resiko terjadinya kanker serviks lebih tinggi.
f. Hamil pertama pada usia muda
Wanita
yang hamil pertama pada usia dibawah umur 17 tahun hampir selalu dua
kali lebih memungkinkan terkena kanker serviks pada usia tuanya jika
dibandingkan dengan wanita yang menunda kehamilanya hingga berusia 25
tahun atau lebih.
g. Riwayat Keluarga
Apabila
ibu atau kakak perempuan anda menderita kanker serviks, resiko anda
terkena kanker ini mencapai dua atau tiga kali lipat dibandingkan orang
yang tidak ada riwayat kanker serviks pada keluarga.
3. Gejala – gejala Kanker Serviks
Pada tahap awal sering sering tidak ada tanda – tanda yang khas namun, kadang ditemukan gejala – gejal sebagai berikut ;
a. Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina.
b. Pendarahan setelah sanggama yang kemudian berlanjut menjadi pendarahan yang abnormal.
c. Timbulnya pendarahan setelah masa menopause.
d. Pada fase Inpansif dapat keluar cairan warna kuning – kuning, berbau dan dapat bercampur dengan darah.
e. Timbul gejala – gejala anemia bila terjadi pendarahan Kronis.
f. Timbul nyeri Panggul atau perut dibagian bawah bila ada radang panggul.
g. Pada
stadium Lanjut, badan menjadi kurus karena kurang gizi, edema kaki,
timbul iritasi kandung kencing dan poros usus besar bagian bawah
(rectum).
Seperti layaknya kanker, jenis kanker juga mengalami penyebaran (metastasis). Penyebaran kankerserviks ada tiga macam, yaitu :
a) Melalui Pembuluh Limfe (limfogen) Menuju kelenjar getah bening lainya.
b) Melalui Pembuluh darah (hematogen).
c) Penyebaran langsung ke parametrium, korpus uterus, vagina, kandung kencing.
4. Stadium Kanker serviks
Penentuan
stadium pada pasien kanker serviks sangat penting. Hal ini berkaitan
dengan jenis pengobatan dan prospek pemulihan yang akan dilakukan.
Stadium kanker serviks sebagai berikut :
Stadium
|
Keterangan
|
0
|
Kanker serviks stadium 0 bisa disebut karsinoma in situ. Sel abnormal hanya ditemukan di dalam lapisan serviks.
|
I
|
Kanker hanya ditemukan pada leher rahim.
|
II
|
Kanker yang telah menyebar diluar leher rahim, tetapi tidak menyebar ke kedinding pelvis atau sepertiga bagian bawah Vagina.
|
III
|
Kanker
yang telah menyebar hingga sepertiga bagian bawah Vagina. Mungkin
telah menyebar kedinding panggul dan atau telah menyebabkan ginjal
tidak berfungsi.
|
IV
|
Kanker telah menyebar kekandung kemih, rektum, atau bagian tubuh lain seperti paru-paru, tulang, dan hati.
|
5. Pencegahan Kanker Serviks
§ Kanker
Serviks dapat dicegah dengan “skrining” yang dinamakan PAP SMEAR dan
skrining ini sangat Efektif karena pemeriksaan ini mudah dikerjakan,
cepat dan tidak sakit.Skrining bertujuan untuk mengetahui adanya
kegansan (kanker) dengan Mikroskop.
§ Sekarang
juga sudah ditemukan Vaksin untuk mencegah kanker serviks, bahkan
Vaksin ini dapat diberikan pada remaja putri mulai usia 10 tahun. Dengan
melakukan Vaksinasi ini pencegahan dapat dilakukan, dan bagi wanita
yang aktif atau sudah berhubungan seksual harus rutin melakukan PAP
SMEAR atu Inspeksi Visual.
§ Memiliki pola makanan yang sehat, yang kaya dengan sayuran, buah sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh.
§ Hindari merokok.
§ Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda.
§ Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
§ Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan Vagina toilet.
6. Pengobatan Kanker Serviks
a. Operasi
Ada
beberapa jenis operasi untuk pengobatan kanker serviks. Beberapa
pengobatan melibatkan pengangkatan rahim (histerektomi). Daftar ini
mencangkup beberapa jenis opersi yang paling umum di lakukan pada
pengobatan kanker serviks.
1. Cryosurgery
Sebuah
probe metal yang didinginkan dengan nitrogen cair dimasukkan kedalam
Vagina dan leher rahim. Cara ini dapat membunuh sel-sel abnormal dengan
cara membekukanya. Cryosurgery digunakan untuk mengobati kanker serviks
yang hanya ada di dalam leher rahim (stadium 0), bukan kanker invasif
yang telah menyebar keluar leher rahim.
2. Bedah Laser
Cara
ini menggunakan sebuah sinar laser untuk membakar sel-sel atau
menghapus sebagian kecil jaringan sel rahim untuk dipelajari. Pembedahan
laser hanya di gunakan sebagai pengobatan kanker serviks pra-invasif
(stadium 0).
3. Konisasi
Sepotong
jaringan berbentuk kerucut akan di angkat dari leher rahim. Pemotongan
dilakukan menggunakan pisau bedah, laser atau kawat tipis yang di
panaskan oleh listrik. Pendekatan ini dapat digunakan untuk menemukan
atau mengobati kanker serviks tahap awal(stadium 0 atau 1).
4. Histerektomi
· Histerektomi sederhana
Cara
kerja metode ini adalah mengankat rahim, tetapi tidak mencangkup
jaringan yang berada didekatnya. Vagina maupun kelenjar getah bening
panggul tidak diangkat. Rahim dapat diangkat dengan cara operasi
dibagian depan perut atau melalui vagina.
Setelah
dilakukan operasi ini, seorang wanita tidak bisa hamil. Histerektomi
digunakan untuk mengobati beberapa kanker serviks stadium
5
awal (stadium 1) dan mengobati kanker stadium prakanker (stadium 0) jika sel-sel kanker ditemukan pada batas tepi konisasi.
· Histerektomi radikal dan diseksi kelenjar getah bening panggul
Pada
operasi ini, dokter bedah akan mengangkat seluruh rahim, jaringan di
dekatnya, Vagina bagian atas yang berbatasan dengan leher rahim, dan
beberapa kelenjar getah bening yang berada di daerah panggul. Opersi ini
paling sering di lakukan melalui pemotongan bagian depan perut, bukan
dilakukan melalui vagina.
5. Trachlektomi
Sebuah
prosedur yang disebut trachlektomi radikal memungkinkan wanita muda
dengan kanker stadium awal dapat di obati dan masih dapat mempunyai
anak. Metode ini meliputi pengangkatan serviks dan bagian atas Vagina,
kemudian meletkkanya pada jahitan berbentuk kantong yang bertindak
sebagai pembukaan leher rahim didalam rahim. Kelenjar getah bening
didekatnya juga di angkat. Opersi ini bisa dilakukan melalui vagina atau
perut.
Setelah
operasi ini, beberapa wanita dapat mengalami kehamilan jangka panjang
dan melahirkan bayi yang sehat melalui operasi caecar. Resiko terjadinya
kekambuhan kanker sesudah pengobatn ini cukup rendah.
6. Ekstenterasi Panggul
Selain
mengambil semua organ dan jaringan vagina dan perut, pada opersi jenis
ini juga dilakukan pengangkatan kandung kemih, vagina, dubur, dan
sebagian usus besar. Operasi ini dilakukan saat kanker serviks kambuh
kembali setelah pengobatan sebelumnya. Diperlukan waktu enam bualan atau
lebih untuk pulih dari opersi radikal ini. Namun, wanita yang pernah
menjalni opersi ini tetap dapat menjalani kehidupan dengan bahagia dan
produktif
b. Radioterapi
Pada
pengobatan kanker serviks, radioterpi ditetapkan dengan melakukan
radiasi eksternal yang diberikan bersama dengan kemoterpi dosis rendah.
Untuk jenis pengobatan radiasi internal, zat radioaktif dimasukkan
kedalam silinder didalam vagina. Kadang-kadang, bahan-bahan radioaktif
ini ditempatkan kedalam jarum tipis yang dimasukkan langsung kadalam
tumor.
c. Kemoterapi
Kemoterapi
adalah penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Biasanya
obat-obatan tersebut di berikan melalui infus kedalam pembuluh darah atu
melalui mulut. Setelah obat masuk kealiran darah, maka akan menyebar
keseluruh tubuh. Terkadang, ada beberapa obat yang diberikan dalam satu
waktu.
Pengobatan kanker serviks berdasarkan stadiumnya
a. Stadium prakanker (stadium 1)
Stadium
prakanker hingga stadium 1 awal biasanya diobati dengan histerektomi.
Apabila pasien massih ingin memiliki anak biasanya dilakukan metode LEEP
atau cone biopsy.
b. Stadium awal (stadium 1 dan II)
- Apabila ukuran tumor kurang dari 4 cm biasanya dilakukan radikal histerektomi atau radioterapi dengan atau tampa kometerapi.
- Apabila
ukuran tumor lebih dari 4 cm biasanya dilakukan radioterapi dan
kemoterapi berbasis cisplatin, histerektomi, atau kometerapi berbasis
cisplatin yang dilanjutkan dengan histerektomi.
-
c. Stadium lanjut(stadium akhir II Akhir-IV awal)
Kanker
serviks pada stadium ini dapat diobati dengan radioterapi dan
kometerapi berbasis cisplatin. Pada stadium sangat lanjut(stadium IV
akhir),dokter dapat mempertimbangkan kometerapi dengan kombinasi obat,
misalnya hycamtin dan cisplatin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar